Suara.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan ada 300 warga negara Indonesia yang disekap di Riyadh, Arab Saudi. Namun itu masih dugaan.
"Ada 300-an orang yang diduga disekap di Riyadh," kata Iqbal di Mataram, Jumat (31/3/2017).
Dari 300 WNI yang diduga disekap di Riyadh, Arab Saudi, itu berprofesi sebagai TKI. Bahkan di antaranya berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kita masih mencari tahu dulu keberadaan mereka dimana," ujarnya.
Iqbal menjelaskan pihaknya mendapat laporan dugaan WNI disekap ini sudah dua minggu lalu dan saat ini kasusnya sudah dilaporkan ke KBRI di Riyadh.
"Saat ini sudah ditangani KBRI di Riyadh," ujarnya.
Ia mengakui, dari isu yang beredar para WNI ini diduga disiksa. Namun, terkait benar atau tidaknya informasi itu masih dalam pendalaman pihak KBRI di Riyadh.
"Ini residu dari persoalan TKI yang nonprosedural yang muncul belakangan ini sehingga kita tidak bisa pantau keberadaan mereka. Kita tahu keberadaan mereka setelah ada permasalahan," jelasnya.
Menurutnya, dalam upaya menyelesaikan masalah ini, Pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari pihak keamanan Arab Saudi.
Baca Juga: Lagi, Malaysia Deportasi Puluhan TKI
"Ini sebuah tindakan kriminal. Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," tegasnya.
Iqbal menambahkan, kuat dugaan kasus penyekapan WNI masuk dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Terlebih lagi, kasus seperti ini bukan kasus yang pertama terjadi.
"Dari informasi yang diperoleh, para WNI ini direkrut dan ditampung di sebuah perusahaan besar di Arab Saudi. Lokasinya dimana dan detailnya kita belum tahu," ujarnya.
Saat ini, kasus tersebut sedang dalam proses investigasi lebih lanjut oleh pihak KBRI dan Arab Saudi.
"Setelah ini selesai, kita akan kembalikan. Tetapi kemungkinan secara bertahap," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting