Selain fasilitas air bersih, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII juga melakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palembang. Diantaranya melakukan normalisasi Sungai Bendung sepanjang 5,5 kilometer (km) dan pemasangan stasiun pompa berkapasitas 36.000 liter per detik dengan jumlah pompa sebanyak 6 buah masing-masing berkapasitas 6.000 liter per detik, serta pembangunan kolam retensi seluas 1,2 hektar yang dilengkapi pompa di muara Sungai Bendung sebagai tampungan air saat musim hujan.
“Sungai Bendung bermuara di Sungai Musi. Seringkali bila volume Sungai Musi naik, mengakibatkan Sungai Bendung mengalami limpas yang berakibat terjadinya genangan seluas sekitar 285 hektar. Kolam retensi yang dibangun akan menampung limpasan air, untuk selanjutnya dipompa ke Sungai Musi,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Jarot Widyoko, di Palembang, Sumatera Selatan, dalam keterangan resmi, Selasa (11/4/2017) .
Selain untuk mengatasi banjir, Jarot juga mengaku telah merencanakan kolam retensi tersebut ditata untuk menjadi salah satu destinasi wisata, dilengkapi dengan taman dan jalan melingkar di sekitar kolam retensi.
Ia menargetkan pembangunan stasiun pompa tersebut akan selesai sesuai kontrak pada tahun 2018. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan pompa tersebut dilakukan oleh PT. SAC Nusantara-PT. Basuki Rahmanta Putra, KSO dengan nilai kontrak Rp 225 miliar dengan sistem tahun jamak selama empat tahun anggaran sejak 2015.
Dukungan infrastruktur SDA dalam menyambut Asian Games juga dilakukan pada renovasi kolam dayung Jakabaring. Renovasi dilakukan dengan memperpanjang kolam 1 km dari semula 1,2 km menjadi 2,2 km. Perpanjangan dilakukan ke arah utara 300 meter (m) dan ke arah selatan 700 m, dengan lebar 200 m dan kedalaman 3,5 m.
"Total anggaran yang diperlukan untuk perpanjangan kolam tersebut mencapai Rp 82 miliar dan ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2017 ini, untuk kemudian diuji coba pada Oktober 2017," ujar Jarot.
Kolam dayung tersebut merupakan kolam retensi buatan yang dibangun pada tahun 2011 dan digunakan sebagai venue ski air pada Sea Games XXVI tahun 2011. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018, maka dilakukan pekerjaan perluasan kolam untuk memenuhi standar internasional. (
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan