Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya memperbaiki peringkat dalam kemudahan berusaha dan adanya kepastian hukum karena hal ini sangat berpengaruh bagi para investor dalam menanamkan modalnya.
Sebelumnya saat berbicara di Pondok Buntet Pesantren Cirebon beberapa hari yang lalu, Presiden menyampaikan bahwa investasi Arab Saudi di Cina jauh lebih besar dibandingkan investasi Arab Saudi di Indonesia.
"Yang saya sedikit, ini hanya sedikit, agak kecewa, investasi yang diberikan oleh Saudi Rp89 triliun memang besar sekali, saat itu saya kaget. Tapi saya lebih kaget saat beliau ke Tiongkok, ke China, beliau tanda tangan Rp870 triliun," ucap Presiden Jokowi di Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat.
Setelah meresmikan Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari di Jakarta, Sabtu (15/4/2017), Presiden menyampaikan kepada wartawan bahwa apa yang disampaikannya di Pondok Buntet Pesantren dalam suasana akrab dan cair. "Kita sampaikan dalam forum yang santai dan cair guyonan," ujar Presiden.
Namun, Presiden mengakui bahwa besarnya investasi Arab Saudi di Tiongkok akan menjadi bahan evaluasi jajarannya. "Harus jadi introspeksi kita, jadi koreksi kita. Mengapa kita tidak bisa meraih dengan jumlah lebih," kata Kepala Negara menjelaskan.
Beberapa penyebab tertariknya investor menanamkan modalnya di negara lain disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya peringkat negara lain yang lebih dibandingkan Indonesia dalam peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business), dimana Indonesia masih berada di peringkat 91.
"Kemudian masalah kepastian hukum yang mungkin mesti masih diperbaiki. Hal-hal yang seperti ini saya kira (merupakan) kritik dan introspeksi untuk diri kita sendiri," ucap Presiden.
Presiden meyakini jika iklim kemudahan berinvestasi semakin baik maka semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di tanah air. "Kalau ada keyakinan pasti akan lebih (besar investasi) di tempat kita dibanding negara lain," ujar Presiden.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menjamin Hak Beragama dan Beribadah di Indonesia
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari
-
Presiden Jokowi Menjamin Hak Beragama dan Beribadah di Indonesia
-
Menteri Agama Bantah Ada Simbol Salib di Masjid Hasyim Asy'ari
-
Pemerintah akan Hubungkan Tol Tanjung Priok Dengan Tol Dalam Kota
-
Jokowi: Tol Tanjung Priok akan Dilalui 3600 Kontainer Tiap Hari
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
-
Emiten Properti LPCK Bukukan Pendapat Rp 3,44 Triliun di Kuartal III-2025, Melonjak 251 Persen
-
Optimisme Ekonomi RI Makin Membaik Dorong IHSG Melonjak di Akhir Perdagangan Hari Ini
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah Senin Sore Ini
-
Rupiah Melemah, Ini Biang Keroknya Kata Ahli!
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!
-
PGAS Perluas Pasok Jargas ke Rusun Wisma Atlet
-
Menkeu Purbaya 'Diserang' DPD soal UU HKPD hingga Nasib Dana Daerah di Tangan Danantara
-
BP-AKR Pasok BBM dari Pertamina, Begini Kondisi Shell