Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat ini pemerintah tengah berusaha untuk mengatasi gini rasio (ketimpangan) yang masih terjadi di Indonesia hingga saat ini.
Pasalnya, gini rasio salah satu yang harus diwasapadi oleh pemerintah jika perekonomian di Indonesia ingin mengalami pertumbuhan yang lebih baik.
"Gini rasio Indonesia meningkat dari 0,35 jadi 0,41, ini angka yang perlu kita waspada," kata Sri saat mengisi kuliah umum di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Tangerang, Senin (16/4/2017).
Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki survei ketimpangan di Indonesia. Namun, untuk memperbaiki survei ini bukan hal yang mudah.
Pasalnya, ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya ketika otoritas terkait yaitu Badan Pusat Statistik ingin mengambil data orang kaya.
"Mana bisa disurvei orang kaya. Masuk rumahnya saja susah, belum pembantunya ada 15. Belum ada anjingnya," ungkapnya.
Namun, Sri mengaku bahwa pemerintah akan tetap berusaha untuk memperbaiki masalah ketimpangan yang terjadi di Indonesia yang dimulai dengan membangun perekonomian dari daerah pinggiran.
"Seperti yang sudah dikatakan pak Presiden, bangun semua dari pinggiran yang selama ini tidak tersentuh pembangunan. Mulai dari ekonomi hingga infrastrukturnya. Hal ini diharapkan bisa mengurangi ketimpangan yang ada," kata Ani.
Baca Juga: Menkeu Akui Indonesia Tertinggal di Berbagai Bidang
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya