Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, pihaknya berupaya meniadakan potongan biaya transaksi antarbank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau diupayakan menjadi nol rupiah.
"Biaya transaksi antar bank dari Rp6.500 akan turun menjadi Rp4.000 dan setelah sosialisasi diupayakan menjadi nol rupiah," kata Gatot di Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (28/4/2017).
Bank BUMN tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk dan Bank Mandiri yang bersinergi dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Hal tersebut menurutnya diupayakan untuk kebaikan masyarakat dan kekuatan bank nasional sendiri.
Kemudian untuk bank syariah juga diminta untuk bekerja sama atau bermitra dengan bank syariah luar negeri, yang memungkinkan dapat mentransfer teknologi dan ilmu pengetahuan bank syariah.
Tujuan dari holding perbankan adalah untuk pencapaian efisiensi, yang tadinya Capex untuk empat bank, menjadi satu arahan utama. Selain itu, tujuan lainnya adalah menguasai pasar ASEAN, di mana Indonesia menjadi pusat target pasarnya.
Sementara itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil mencatatkan laba pada triwulan pertama 2017 sebesar Rp39 triliun. Target laba yang ingin dicapai pada 2017 sebesar Rp197 triliun. Sedangkan jumlah aset pada triwulan pertama 2017 mencapai Rp6.560 triliun.
Dalam acara diskusi bersama pewarta tersebut, Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro juga menjelaskan Capex atau belanja modal pada triwulan I terbilang agresif dengan angka Rp54 triliun, namun masih minus 88,4 persen dari target, yaitu sebesar Rp468 triliun, terkait dengan efisiensi Capex.
BUMN dituntut mampu bersaing dengan swasta baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya terhadap perekonomian nasional antara lain berupa setoran dividen dan pajak.
Sebagai agent of development, BUMN akan terus ambil bagian dalam berbagai proyek pembangunan guna mendukung realisasi program-program pemerintah yang meliputi proyek infrastruktur, maritim, energi, serta proyek lainnya. (Antara)
Baca Juga: Holding BUMN Migas Tidak Segampang Penggabungan Bank BUMN
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas