Perusahaan jasa ekspedisi logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) memprediksi adanya lonjakan permintaan pengiriman paket menjelang Hari Raya Idul Fitri sebesar 40 persen dari hari biasanya. Dengan demikian, diperkirakan pengiriman paket akan melonjak mencapai 20 juta kiriman per bulan.
"Kita lihat bulan Ramadhan selalu terjadi peningkatan. Bulan ini peningkatannya hingga 40 persen. Rata-rata pengiriman hari biasa sekitar 16 juta kiriman dengan tonase 130 sampai 140 ton. Bisa terjadi peningkatan 40 persen atau sekitar 20 juta pengiriman," kata Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi pada acara buka bersama dengan media di Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Feriadi mengatakan peningkatan jumlah kiriman pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri telah bergeser lebih awal untuk tahun ini. Di tahun-tahun sebelumnya, lonjakan pengiriman terjadi pada H-7 Lebaran, namun tahun ini kenaikan sudah terjadi pada minggu kedua Ramadhan.
Aktivitas pengiriman akan mulai menurun pada H-3 sampai H-4 Lebaran, kemudian mulai meningkat lagi pada H+4 Lebaran.
Ia menjelaskan jenis paket yang dikirimkan didominasi oleh pakaian dan makanan yang menjadi komoditi bagi para usaha kecil dan menengah (UKM) atau pelaku bisnis daring "e-commerce".
Ada pun salah satu alasan lonjakan pengiriman paket tahun ini, yaitu bisnis e-commerce yang kian berkembang pesat. Masyarakat bisa berbelanja secara daring "online shopping" kemudian dikirim kembali ke kerabat atau keluarga di daerah kampung halaman.
Guna mengantisipasi kehilangan barang saat pengiriman, JNE pun melakukan sejumlah persiapan di berbagai bidang, seperti IT, SDM dan infrastruktur.
JNE menambah sebanyak 15 ribu lebih tenaga kerja, termasuk kurir antar dari sekitar 40 ribu personil yang ada di seluruh Indonesia serta penambahan armada 1.500 unit kendaraan dari 7.000 armada yang sudah ada dengan berbagai jenis kendaraan, seperti mobil, truk kecil dan besar.
Baca Juga: 2015, JNE Tetapkan Target Pendapatan Rp3,9 Triliun
Untuk menangani kebutuhan pengiriman paket e-commerce dan mendukung peningkatan penjualan UKM atau bisnis online, JNE juga menyiapkan pesawat kargo khusus.
"Selama ini kita pakai penerbangan komersial, kalau komersial melebihi kapasitas, tidak menutup kemungkinan kami akan charter pesawat. Kenapa? karena maskapai juga mengutamakan bagasi penumpang jika overload," kata Feriadi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan