Saham pada dasarnya merupakan salah satu instrumen dipasar keuangan yang paling populer. Namun sayangnya, menurut Manager Investasi PT. Aberdeen Asset Management Bharat Joshi masih banyak orang yang ragu untuk berinvestasi pada instrumen keuangan ini karena berbagai alasan, mulai dari tingginya risiko yang dihadapi dan bingung dalam memilih saham yang tepat.
"Memang kebanyakan orang mau masuk pasar modal agak takut karena risiko yang tinggi, lalu membutuhkan dana yang besar. Padahal tidak seperti itu. Aberdeen menyaring dan mengumpulkan pemahamannya terkait dunia investasi dalam 10 aturan ringkas yang dicetuskan oleh Hugh Young, Head of Group equities dan juga Direktur di Aberdeen Asset Management PLC," kata Bharat di kantor Aberdeen, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/62017).
Berikut 10 role cerdas dalam berinvestasi:
Pertama, perlakuan yang sama bagi para pemegang saham. Perlakuan adil yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh pemegang saham sangat penting.
"Ini adalah hal yang paling mendasar dalam menilai bagaimana suatu perusahaan akan berlaku adil di masa depan terhadap seluruh pemegang saham. Baik itu terhadap pemegang saham mayoritas maupun minoritas," katanya.
Kedua adalah memberikan perhatian kepada manusianya, bukan asetnya. Pada intinya, perusahaan memang membutuhkan aset yang kuat, namun harus disadari bahwa seluruh aset tersebut tidak akan berguna jika mereka tidak memiliki sumber daya manusia dan manajemen yang berkualitas.
Ketiga, perhatikan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Pasalnya, kondisi keuangan merupakan tulang punggung perusahaan. Oleh karena itu, kenali aset perusahaan tersebut, jumlah kewajiban/utang, arus kas dan rencana investasi perusahaan.
"Kondisi keuangan mengindikasikan banyak hal, salah satunya adalah fakta bahwa perusahaan tersebut kuat dan tidak akan jatuh," ujarnya.
Baca Juga: Aberdeen Ajak Masyarakat Investasikan THR ke Reksadana
Keemlat, lanjutnya, pahami perusahaan apa yang akan Anda beli. Hindari bisnis yang tidak masuk akal dan terlalu rumit. Jika sesuatu terlihat terlalu indah untuk menjadi kenyataan, maka Anda harus lebih teliti lagi sebelum membeli saham perusahaan tersebut.
Kelima, waspada terhadap ambisi yang berlebihan. Banyak perusahaan yang melakukan ekspansi di luar bisnis utama mereka.
Keeman, berpikir jangka panjang yakni dengan mempertimbangkan berinvestasi jangka panjang untuk menghindari gejolak di pasar modal.
"Selaraskan jangka waktu investasi Anda dengan perusahaan tempat Anda berinvestasi. Harus dipahami bahwa pada umumnya pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak akan menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya," kata Bharat.
Ketujuh, benchmark hanyalah alat acuan. Banyaknya orang membeli suatu produk, bukan berarti Anda juga harus membeli produk yang sama.
Kedelapan yakni ambil kesempatan dari perilaku yang irasional. Kadangkala terjadi sesuatu di pasar dan investor menjadi panik atau sebaliknya bersemangat dengan antusiasme yang berlebihan.
Berita Terkait
-
Aberdeen Ajak Masyarakat Investasikan THR ke Reksadana
-
Investasi Bodong, Eks Anggota DPR PDIP Dituntut 3,5 Tahun Penjara
-
Menkeu Optimis Indonesia Dapat Dana Segar 700 Miliar Dolar AS
-
IPO PT Hartadinata Abadi Telah Terima Pernyataan Efektif Dari OJK
-
DPR: Ironis Banyak Uang Masyarakat Tersangkut Investasi Bodong
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun