Portofolio kredit PT Bank Danamon Tbk terus bergeser menuju segmen non-mass market. Bank Danamon membukukan pertumbuhan pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Enterprise dan Mortgage.
"Kredit pada segmen UKM tumbuh 9 persen menjadi Rp26,7 triliun. Portofolio Enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 6 persen menjadi Rp37,1 triliun. Sementara kredit Mortgage tumbuh 25 persen menjadi Rp4,9 triliun," kata Direktur Keuangan Bank Danamon, Vera Eve Lim, di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4 persen menjadi Rp119,8 triliun pada akhir semester pertama tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya. Di tengah lemahnya industri otomotif, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 5 persen dibandingkan setahun sebelumnya didorong oleh segmen kendaraan roda dua dan empat. Pembiayaan Adira Finance pada akhir semester pertama 2017 sebesar Rp44,6 triliun.
"Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32 persen menjadi Rp8,5 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun," ujar Vera.
Likuiditas dan Permodalan yang Sehat
Dengan rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) pada 89,6 persen, likuiditas terkelola dengan baik. Pada saat yang sama, giro dan tabungan (CASA) naik 4 persen menjadi Rp46,7 triliun. Sedangkan rasio CASA tumbuh menjadi 44,3 persen dari 42,1 persen pada setahun sebelumnya.
"Deposito menurun 4 persen menjadi Rp58,8 triliun melalui pelepasan dana mahal," jelas Vera.
Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,5 persen, sementara CAR bank only berada pada 23,2 persen.
Adapun Fee income (tidak termasuk credit related fee) Bank Danamon tercatat pada Rp566 miliar atau tumbuh sebesar 6 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mayoritas didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 9 persen menjadi Rp252 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Bank Danamon Tumbuh 18 Persen di Semester I 2017
"Bancassurance fee juga tumbuh 12 persen menjadi Rp160 miliar," tutup Vera.
Berita Terkait
-
Laba Bersih Bank Danamon Tumbuh 18 Persen di Semester I 2017
-
Bank Danamon Luncurkan Fitur Baru Pembayaran Kartu Kredit
-
Bank Danamon Beri Layanan Financial Supply Chain ke Bridgestone
-
Bank Danamon Siapkan Dana Tunai Rp2 Triliun Untuk Lebaran 2017
-
Adira Insurance Andalkan Travellin Syariah Untuk Nasabah Umrah
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak
-
Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026