Dalam acara bertajuk CEO Talk hari Kamis (27/7/2017), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Gandhi Sriwidodo memaparkan gambaran umum pasar Bahan Bakar Minyak (BBM) industri beberapa tahun terakhir dengan segala tantangannya. Antara lain akibat turunnya harga jual minyak dunia, regulasi impor, situasi pasar industri dan tambang sebagai customer utama, hingga fluktuasi nilai tukar Rupiah.
"Dalam situasi yang anomali tersebut, PT Pertamina Patra Niaga menerapkan sejumlah strategi yang meminimalisir dampak situasi eksternal, hingga menempatkannya pada posisi kedua market share setelah PT Pertamina (Persero). Harga minyak yang menurun dari 100 ke 60 membuat PPN menerapkan efisiensi dalam biaya-biaya produk maupun operasional, serta mencari customer baru dan penambahan volume," kata Gandhi di Jakarta.
Hasilnya, pencapaian laba bersih PPN dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu 37 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2014, 67 juta dolar AS pada tahun 2015, serta 96 juta dolar AS pada tahun 2016.
"Jumlah ini meningkat 259 persen atau hampir tiga kali lipat," ujar Gandhi.
Dalam kinerja keuangan, PPN mencatat EBITDA Margin 3,79 persen (2014), 8,23 persen (2015), dan 8,82 persen (2016), serta Net Profit Margin 2,09 persen (2014), 5,45 persen (2015), dan 7,79 persen (2016). Sementara untuk kinerja operasional, terjadi peningkatan Trading Fuel & Non Fuel menjadi sebesar 1.38 juta Kiloliter (KL) pada tahun 2014, 1,54 juta KL (2015), dan 2,3 juta KL (2016).
Dari total market size trading BBM industry sebesar 18,7 juta KL, PPN menguasai 15 persen, PT Pertamina (Persero) 58 persen, dan sisanya dari beberapa kompetitor. Target PPN selanjutnya adalah menguasai hingga 20 persen dari pasar trading BBM, antara lain dengan layanan Total Energy Services untuk kebutuhan energi customer dan mengembangkan potensi bisnis baru (new venture).
Dengan metode total energy services, PPN mengelola seluruh kebutuhan energi secara menyeluruh sehingga customer dapat berfokus sepenuhnya pada operasional bisnis dan produksi mereka.
Dengan posisi yang semakin kokoh, PPN pun memiliki peluang berperan aktif dalam mendukung program pemerataan ekonomi dan pembangunan yang sedang digalakkan Pemerintah, antara lain dengan memastikan ketersediaan/distribusi bahan baku ke berbagai daerah.
Baca Juga: Percepat Produksi Migas, Pertamina - Repsol Teken Kerjasama Studi
"Melalui layanan dan pasokan energi yang menyeluruh dan menjangkau hingga ke pelosok, PPN berupaya menopang pembangunan di setiap daerah, khususnya di luar Jawa dan Sumatera," tutup Gandhi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan