Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Ma'arif menyindir keinginan Presiden Joko Widodo yang menginginkan pemanfaatan dana untuk mendukung pembangunan infrastuktur di Tanah Air.
Menurut Ma'arif, dana jamaah haji yang ingin dipakai pemerintah merupakan uang milik kader HTI yang sudah menyetorkan dana haji kepada pemerintah.
"Uang jamaah haji yang ada sekitar Rp 90 triliun itu yang mau dipakai pemerintah, itu ada uang jamaah HTI. Banyak anggota dan kader HTI yang sudah menyetorkan dana haji," ujar Slamet di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta (28/7/2017).
Maka dari itu, ia mengganggap pemerintah lucu karena menggunakan uang kader HTI yang sudah di dzolimi pemerintah karena ormas HTI sudah dibubarkan pemerintah.
"Saya fikir lucu, uangnya (dana haji) dipakai, orangnya ditindas, organisasinya dibubarkan. Mau uangnya, tapi orangnya dizalimi," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginginkan dana haji yang sangat besar dimanfaatkan untuk pembangunan proyek nasional dan menguntungkan negara. Sebab dana haji masyarakat Indonesia mencapai Rp90 triliun.
"Ini sebuah potensi yang sangat besar. Kurang lebih ada Rp80 sampai Rp90 triliun. Jumlahnya triliun, bukan miliar, Rp93 triliun yang ini kalau dimanfaatkan dengan baik, ditaruh di tempat-tempat yang memberikan keuntungan yang besar, juga akan mempercepat pembangunan negara kita," kata Jokowi dalam sambutannya di peluncuran Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dan peresmian pembukaan Silatnas Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/7/2017.
Jokowi juga telah berpesan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) supaya dana haji bisa disimpan di tempat-tempat yang aman, jangan beresiko. Dia mengatakan sudah melihat cara-cara negara lain dalam mengelo dana haji.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Dana Haji untuk Infrastruktur, Dilaknat Allah
Salah satu contoh lembaga tabung haji di Malaysia, di Negeri Jiran itu dana haji disimpan di industri perkebunan. Namun, Jokowi tak ingin dana haji disimpan di industri perkebunan seperti Malaysia, sebab masih beresiko jika terjadi kasus kebakaran hutan.
Jokowi menyarankan dana haji disimpan pada proyek pembangunan jalan tol, pelabuhan atau bandar udara.
"Kalau (dana haji dimanfaatkan) jalan tol, pelabuhan, airport, nggak akan ada ruginya. Dan itu sudah saya sampaikan agar dana haji kita berikan peluang untuk di taruh yang enak-enak saja, yang beresiko jangan, karena ini dana umat, hati-hati," tandas dia
Berita Terkait
-
Fahri Hamzah: Dana Haji untuk Infrastruktur, Dilaknat Allah
-
Ide Jokowi Pakai Dana Haji Untuk Infrastruktur Tak Sesuai UU
-
Jokowi Optimis Indonesia Jadi Negara Terkuat Ekonomi di 2045
-
Kementerian PUPR Pakai Skema KPBU Untuk Infrastruktur Daerah
-
LRT Palembang Akan Selesai Lebih Cepat Dua Bulan Dari Target
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM