Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menceritakan awal mula dilakukannya penelitian terhadap beras yang beredar di Indonesia. Kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf, penelitian dimulai sejak Tahun 2007 hingga saat ini. Dan hasilnya ada berbagai macam.
"Pertama, rantai distribusi beras sangat panjang, mulai dari petani, masuk ke pengepul, pengepul ke penggilingan, penggilingan ke pedagang besar lalu ke agen, masuk lagi ke sub agen, masuk lagi ke reseller, baru kemudian ke konsumen. Itu kan sangat panjang," kata Rauf di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut kata dia, rantai distribusi yang panjang tersebut membuat level tertentu. Dimana pada level penggilingan terdapat temuan bahwa hanya beberapa penggilingan besar yang menguasai pembelian gabah.
"Data dari Perpadi (persatuan penggilingan padi dan pengusaha beras Indonesia) menunjukkan, dari 182 ribu penggilingan yg ada di Indonesia, hanya 2000 yang kategori besar, itu 1,09 persen dari total penggilingan yang ada," katanya.
Kata dia, pada level pedagang besar juga seperti yang terjadi pada penggilingan. Pedagang kata dia, menguasai pembelian gabah dari petani. Sehingga otomatis di pasar beras dia (pedagang besar) juga akan dominan.
"Karena inputnya dikuasai, di pasar berasnya juga menjadi dominan," kata Rauf.
Adapun fokus selanjutnya yang menjadi konsentrasi KPPU dalam meneliti soal beras tersebut adalah, apakah ada dominasi dalam pembelian gabah sehingga menyebabkan pedagang beaar bisa dominan atau monopoli di penjualan beras.
"Dan apakah saat dia jual beras memanfaatkan posisi monopolinya di pasar dengan menetapkan harga jual beras yang tinggi, nah itu yang sedang kami teliti di KPPU, sekarang tahapnya masih dalam proses penelitian," kata Rauf.
Baca Juga: KPPU Minta Pemerintah Pangkas Rantai Distribusi Beras
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah