Suara.com - Setelah penantian selama 10 tahun, akhirnya PT. Kampung Kearifan Indonesia atau Javara mendapatkan pinjaman modal usaha untuk mengembangkan bisnisnya dari Panin Bank Dubai Syariah.
CEO dan Pendiri Javara, Helianti Hilman mengatakan memperoleh pembiayaan untuk pelaku Usaha Kecil Menengah sangat sulit. Di mana, perbankan masih takut untuk membiayai pelaku UKM yang hanya bermodalkan kreatifitas.
"Padahal saat ini kan semua sudah tidak lagi berpaku sama fixed asset, sekarang kreatifitas jadi andalan UKM. Tapi karena kita tidak ada fixed asset menjadi batu sandungan untuk memperoleh pembiayaan. Padahal produknya ada, petaninya ada, suplai barang jelas tapi masih saja sulit," kata Heli.
Deputi V Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan penandatanganan kerjasama ini sebuah terobosan baru lantaran belum adanya solusi dari pembiayaan berdasar non-fixed asset collateral yang berlaku bagi Usaha Mikro Kecil Menengah seperti Javara.
"Ini istilahnya pecah telor ya, karena setelah Javara berjalan 10 tahun akhirnya bisa mendapatkan pembiayaan dari salah satu perbankan di Indonesia. Memang kendala pembiayaan ini yang selalu dihadapi oleh para pelaku UKM. Jadi saya sangat apresiasi akhirnya UKM bisa mendapatkan pembiayaan," kata Edy dalam acara Penandatanganan nota kesepahaman pembiayaan perbankan antara PT Panin Dubai Syariah dan PT Kampung Kearifan Indonesia (Javara).
Edy berharap dengan adanya momen ini dapat mendorong para pelaku jasa perbankan ikut mendorong pertumbuhan UMKM yang berorientasi ekspor sehingga mampu mendongkrak perekonomian di Indonesia.
"Ayo perbankan, jangan sampai UMKM kita dibiayai oleh negara lain, nanti perbankan bisa kalah saing. Karena banyak bank-bank asing seperti UOB yang bilang ke saya mau masuk ke kredit mikro, jangan sampai keduluan," ujarnya.
Pinjaman modal usaha tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama Financial yang dilakukan oleh Javara dengan Panin Dubai Syariah di gedung Kementerinan Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2017).
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Harus Jadi Pasar Perbankan Syariah Terbesar
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Menkeu Purbaya Buka Suara: Tak Ada Anggaran di APBN untuk 'Family Office', Tapi Siap Beri Dukungan!
-
Profil Glenny Kairupan: Direktur Garuda Indonesia, Kader Gerindra, Purnawirawan TNI
-
Investor Baru Bawa Angin Segar, FUTR Bakal Bangun PLTS 130 MW
-
Nasib Kelangkaan Stok BBM SPBU Swasta Ditentukan Jumat Ini
-
Warning Keras Mahfud MD ke Menkeu Purbaya: Bubarkan Satgas BLBI Ciptakan Ketidakadilan
-
Dasco dan Mensesneg Sambangi Rosan Roeslani di Danantara, Ini yang Dibahas
-
Menkeu Purbaya Dapat Pesan 'Rahasia' Lewat WA: Larang Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN
-
Bahlil Baru Loloskan 4 dari 190 Perusahaan Tambang untuk Kembali Beroperasi
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok