Saat ini di Indonesia, ada ratusan toko buku online. Namun, tentu tidak semua dapat meraih sukses. Salah satu yang berhasil muncul ke permukaan adalah BukuKita.com. Situs ini berdiri sejak pertengahan tahun 2006 silam, dan hanya dalam tempo tiga tahun saja BukuKita.com sudah mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Penjualan mereka tumbuh rata-rata sebesar 30 persen hingga 40 persen setiap tahunnya.
Kunci strategi kesuksesan BukuKita hingga dapat mencapai angka pertumbuhan yang cukup tinggi setiap tahunnya ialah Membangun kepercayaan, Ketersediaan barang,Update tren terbaru, dan yang terakhir menurut BukuKita.com adalah harus mudah terlacak oleh Google. “Google adalah salah satu kunci kesuksesan BukuKita.com. Kalau Anda mencari buku apapun di internet, Anda akan melihat BukuKita.com berada di halaman pertama hasil pencarian,” Jelas Setiawan, Direktur PT Mitra Online Perkasa, yang mengendalikan BukuKita.com.
Dari 50 ribu pengunjung yang masuk BukuKita.com setiap harinya, sebagian besar masuk melalui Google. Hal ini diakui Setiawan adalah dampak positif dari kerja sama dengan Google yang dijalin dari tahun 2009 lalu.
“Kami satu-satunya toko buku online di Indonesia di luar penerbit yang kerja sama dengan Google. Jadi, kalau ada pengunjung yang mengakses Google Books dan mencari buku akan muncul link BukuKita.com,” tambah Setiawan.
BukuKita memulai bisnisnya dengan platform toko online sejak didirikan tahun 2006 dan mulai menggunakan salah satu produk Google, Google Bisnisku / Google My Business (GMB) sejak tahun 2014. Menurut Setiawan, fitur dari GMB yang terasa paling membantu terhadap bisnis BukuKita ialah fitur Google Maps dan kontak telepon dimana banyak konsumen yang ingin ke kantor BukuKita dapat mengetahui lokasi dan kontak telepon melalui informasi dari GMB.
BukuKita pun merasakan kenaikan penjualan yang signifikan setelah menggunakan GMB. Dalam beberapa bulan saja, penjualan BukuKita sudah meningkat 40 persen hingga 50 persen. Traffic pengunjung BukuKita di Google Books setiap harinya tercatat sebanyak 5 ribu - 7 ribu. Angka tersebut dipercaya turut menyumbang kenaikan pengunjung pada website BukuKita yang kini terdata di 25 ribu - 50 ribu per hari dimana sebelum kerja sama dengan Google Books dan GMB jumlah pengunjung website BukuKita berjumlah sekitar 10 ribu - 15 ribu pengunjung per harinya.
“Banyak sekali produk google yang membantu (perkembangan bisnis BukuKita), terutama Google Docs, Google Drive dan Google Calendar (yang kami gunakan) untuk sharing kegiatan serta mempermudah bisnis dan komunikasi," ungkap Setiawan.
Pada momen bulan Ramadan, BukuKita turut merasakan peningkatan penjualan terutama buku-buku rohani Islam yang kenaikannya bisa mencapai 200 persen selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Yosefa, Pebisnis Energi Terbarukan Dari NTT
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T