Saat kampanye Pemilihan Presiden 2014, Jokow Widodo menjanjikan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada tahun 2018. Namun hingga Semester I 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak mampu mencapai 5,5 persen.
Padahal semenjak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2014, Jokowi sudah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi sebanyak 15 jilid. Banyak yang mengkritik 15 PKE yang dikeluarkan Jokowi tidak efektif dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun anggapan ini dibantah oleh Senior Treasury Representative, Kedutaan Besar Australia, Shaun Anthony. Menurutnya, PKE yang dikeluarkan Jokowi mampu menarik investasi asing lebih besar daripada sebelumnya. Berbagai kemudahan regulasi membuat banyak investor asing tertarik terutama untuk berinvestasi terhadap obligasi yang dikeluarkan pemerintah.
"Selain itu PKE yang dikeluarkan mampu membuat fundamental ekonomi Indonesia stabil. Indonesia tidak terpengaruh gesekan Amerika Serikat dengan Korea Utara. Selain itu, kurs Rupiah sekarang lebih stabil dibanding dulu. Saya sekarang tidak harus memonitor setiap saat. Saya kira 15 Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan sudah memberikan dampak yang besar," kata Shaun dalam Bangking Journalist Academy (BJA) 2017 di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Masalahnya, dunia usaha sektor riil di Indonesia memang tengah menghadapi kelesuan. Banyak pelaku usaha memilih tidak membuka perusahaan baru dan menunggu situasi jangka panjang yang lebih kondusif. "Termasuk industri pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan lain-lain," ujar Shaun.
Namun ia tak sependapat jika dikatakan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Dibanding Malaysia, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih berkesinambungan dan stabil.
"Hanya saja pelaku usaha memamng butuh kepastian kondisi terutama kebijakan pemerintah. Misalkan terkait kebijakan pajak," tutup Shaun.
Baca Juga: Jokowi Umumkan Paket Ekonomi Jilid XVI Setelah HUT RI ke-72
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Simulasi Cicilan Apple iPhone 17 Pakai PayLater
-
Pertamina Mulai Pasok BBM ke Vivo, Stok Bakal Mulai Normal?
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!