Tiga perbankan BUMN sepakat memfasilitasi lindung nilai (hedging) PT. Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) dengan produk terbaru "call-spread" senilai 30 juta dolar AS. Tujuannya agar mampu mencegah kerugian perusahaan dari risiko volatilitas nilai tukar.
Tiga Bank BUMN itu adalah PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan PT. Bank Mandiri Persero Tbk. Penandatanganan kesepakatan dilakukan di Gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo yang menyaksikan kesepakatan tersebut mengatakan, "call spread" akan membuat biaya premi lindung nilai yang dibayar korporasi menjadi lebih murah, sekitar 2,5 persen dari sebelumnya premi produk lindung nilai lima persen.
"Kalau rata-rata 'forward swap' itu sekarang lima persen dengan call spread biaya bisa separuhnya. Ada dua transaksi yang ditandatangani tadi, yakni nanti perusahaan BUMN beli, nanti di jangka waktu tertentu bisa dijual lagi," tutur Perry.
Setelah penandatanganan kesepakatan itu, BI melakukan sosialisasi Prosedur Standar Operasional untuk "call spread" kepada 120 BUMN. Selain "call spread", BI juga akan mensosialisasikan produk lindung nilai lainnya yakni "Interest Swap".
"Call spread" merupakan fasilitas lindung nilai untuk mencegah kerugian perusahaan peminjam utang valas dari volatilitas nilai tukar. Hal itu berbeda dengan produk lindung nilai sebelumnya yakni "forward" yang mencegah kerugian dengan menjaga tingkat nilai tukar di level tertentu.
Perry belum bisa memperkirakan berapa potensi lindung nilai "call spread" tahun ini, karena pemilihan produk lindung nilai tergantung kebutuhan perusahaan peminjam utang valas.
Ke depannya, Perry mengatakan, selain lindung nilai untuk nilai tukar, akan ada juga produk lindung nilai untuk suku bunga.
Baca Juga: Petugas PLN Palsu Rampok Rumah Sepi di Pulogebang
Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah mengatakan "call spread" yang disepakati Senin ini baru berupa tahap awal kesepakatan. "Baru sebagai tahap awal 30 juta dolar AS," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar