Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong diputuskannya mata uang Cina, yaitu yuan atau renminbi, sebagai mata uang dunia kelima dapat berdampak pada ekonomi Indonesia dan global. Salah satunya, mengurangi ketergantungan Indonesia akan dollar Amerika Serikat.
“Ketika bertransaksi di pasar internasional pelaku usaha punya banyak pilihan mata uang untuk bertransaksi. Jadi tidak selalu menggunakan dollar. Kalau penggunaan dollar tinggi otomatis dollar akan semakin menguat dan kita tertekan. Kalau kita memulai coba main di renmimbi yang sudah resmiin, tidak hanya mengelola resiko tetapi kurangi ketergantungan pada dolar," kata Tom dalam Rakornas Kamar Dagang dan Industri di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).
Tom menjelaskan, transaksi yang bisa dilakukan dengan mata uang dari negara lain adalah transaksi wisatawan mancanegara yang tengah melancong ke Indonesia. Seperti, jika toko-toko yang ada di Bali atau daerah yang sering dikunjungi wisatawan bisa menerima transaksi dengan mata uang negara lain maka wisatawan akan merasa nyaman dan pengeluaran diyakini akan jauh lebih besar.
“Pengusaha yang punya vila, toko, restoran di Bali mungkin bisa menerima transaksi dengan mata uang asing asal wisatawannya sehingga bisa membuat mereka lebih lancar spendingnya dan nyaman. Ini kan sebenarnya sudah biasa. Kita juga bisa menerapkan ke klien kita misal yang beli CPO bisa bayar pake yen atau yuan,” ujarnya.
Menurut Tom, cara tersebut paling efektif untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dollar AS.
“Jadi ini juga bisa membuat investor-investro seperti dari Eropa, Jepang dan Cina lebih nyaman," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T