Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengklaim Program Keluarga Harapan menjadi jenis bantuan sosial yang mampu menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan atau gini ratio di Indonesia.
"Ada kenaikan sangat signifikan. Di tahun 2014, penerima PKH baru 2,7 juta. Kemudian bergerak secara signifikan. Berharap Insya Allah tahun depan menjadi 10 juta keluarga," ujarnya dalam Konferensi Pers di Gedung Binagraha, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).
Khofifah mengatakan masyarakat yang berhak menerima bantuan PKH yakni para perempuan dengan kualifikasi tertentu.
"PKH yang memenuhi kualifikasi prasyarat tertentu ibu hamil, memilki balita, punya anak SD, SMP, SMA. Hanya bisa diakses oleh perempuan. Yang tidak punya, tidak bisa akses PKH," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, keberhasilan tersebut terlihat dari aksesibilitas keluarga penerima manfaat dalam hal pendidikan di mana terjadi peningkatan kehadiran siswa sekolah setelah menerima PKH.
“Ini berdasarkan indikator bank dunia ya. Presentase anak yang melanjutkan ke pendidikan menengah sebesar 8,8 persen serta berdampak pada penurunan jumlah pekerja anak," katanya.
Kedua, konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan perkapita yang di atas 10 persen. Tidak hanya itu, belanja pangan untuk protein juga mengalami kenaikan sebesar 6,8 persen.
Ketiga, lanjut Khofifah soal akses layanan kesehatan, jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan mengalami kenaikan yang signifikan yakni sebesar 45 persen dan pemeriksaan kesehatan balita juga naik sebesar 47 persen.
Baca Juga: Anggaran 2018 Naik, Mensos Ajak Pemda Kurangi Kemiskinan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius