Suara.com - Demi mengenalkan lebih jauh potensi ekonomi dan investasi Indonesia, KBRI Paris yang merangkap Keharyapatihan Andorra menyelenggarakan Indonesia-Andorra Business Meeting pada Rabu (25/10/2017). Digelar di Andorra Park Hotel pada pagi yang cerah, ruang pertemuan pun dipenuhi lebih dari 20 pengusaha Andorra yang tampak antusias.
Sebagaimana disampaikan pihak KBRI Paris melalui rilisnya, pertemuan ini sendiri merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral Menlu RI Retno LP Marsudi dengan Menlu Andorra Maria Ubach, di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, pada September 2017 lalu. Pertemuan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan berbagai potensi Indonesia khususnya di bidang ekonomi dan investasi, baik untuk sektor infrastruktur, perbankan, manufaktur, hingga pariwisata.
Pada kesempatan itu, Duta Besar Hotmangaradja Pandjaitan menyampaikan bahwa kedekatan hubungan politik kedua negara perlu diterjemahkan ke dalam pengembangan pemahaman, baik untuk budaya, sosial, maupun kerja sama ekonomi dan perdagangan, guna memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat kedua negara. "Mari kita jalin hubungan people to people," imbau Dubes RI dalam pembukaan acara tersebut.
Pertemuan bisnis tersebut dihadiri antara lain oleh Ketua Kadin Andorra, serta sejumlah CEO dari berbagai institusi keuangan, pariwisata, perbankan dan teknologi di Andorra. Sementara itu, pejabat dari Bank Indonesia dan BKPM Perwakilan London pun turut hadir untuk menyampaikan paparan tentang ekonomi makro dan perkembangan bisnis di Indonesia.
Untuk diketahui, Andorra adalah sebuah negara kecil yang berbatasan langsung dengan Prancis dan Spanyol, dengan luas wilayah sekitar 468 km persegi dan jumlah penduduk sekitar 79.000 jiwa saja. Meski demikian, Andorra adalah mitra penting bagi Indonesia, serta memiliki potensi kerja sama yang besar.
Beberapa undangan dari Andorra, seperti dari TAG Systems, Morabank dan Grandvalira Group, menyampaikan bahwa sektor perbankan, pariwisata dan teknologi dapat menjadi peluang kerja sama antara kedua negara. Rudjimin dari Fungsi Ekonomi KBRI Paris pun menyebut bahwa meski berpenduduk lebih sedikit dibanding Kecamatan Gambir di Jakarta, Andorra mampu menarik lebih dari 8 juta turis setiap tahunnya, terutama untuk wisata ski dan belanja.
"Ini salah satu peluang kita untuk sharing knowledge," ungkapnya.
Melihat reaksi dan komentar para undangan, pertemuan bisnis ini dinilai cukup berhasil meningkatkan pemahaman terkait potensi Indonesia. Oleh karena itu sebagai tindak lanjutnya, KBRI Paris pun kini menjajaki pertemuan bisnis yang lebih besar pada tahun 2018 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak