Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kunci pertumbuhan ekonomi nasional terletak pada nilai ekspor dan investasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat memberikan pengarahan kepada para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota seluruh Indonesia, di Istana Negara, pada Selasa (24/10/2017).
“Saya titip kepada semua kunci pertumbuhan ekonomi negara kita bukan di APBN. APBN hanya stimulasi. Kuncinya hanya dua, pertama ekspor, kedua investasi,” ujar Presiden.
Apalagi menurut Presiden, nilai ekspor Indonesia saat ini sudah sangat baik dilihat dari banyaknya komoditas Tanah Air yang diminati negara-negara baru sehingga ikut mendorong meningkatnya nilai ekspor dalam negeri.
“Kopi naik 20 persen, kelapa sekarang baru laku di Eropa dan Amerika Serikat. Kegemaran mereka minum kelapa fresh. Ini kesempatan bagi daerah untuk menanam ini. Pala, rempah-rempah baru ramai-ramainya. Ini kesempatan kita. Sagu, ini di Papua permintaannya banyak. Hal-hal seperti ini kepala daerah harus mengerti ada peluang karena ini bisa mendongkrak perekonomian di daerah,” ungkapnya.
Selain itu di bidang investasi, Presiden mengimbau agar daerah dapat memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada industri manufaktur. Mengingat industri tersebut diyakini Presiden dapat membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Izin langsung beri jangan berbelit-belit terutama untuk industri manufaktur. Jangan lagi ada perizinan sampai minggu, bulan, apalagi tahun. Malu kita! Karena masyarakat terutama umur produktif butuh pekerjaan,” ucap Presiden.
Presiden pun menyatakan tak segan untuk mendatangi daerah yang masih mempersulit urusan perizinan. Tentunya setelah mendapatkan laporan terkait lamanya pengurusan izin investasi.
“Awal tahun depan akan punya single submission izin dari pusat sampai daerah mana yang cepat lambat ketahuan. Kita ini persaingan global sudah gila-gilaan. Inovasi teknologi gila-gilaan kalau tidak ada terobosan ditinggal kita,” ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Instruksikan Anies-Sandiaga Selesaikan
Di samping itu, Presiden juga mengingatkan para kepala daerah untuk tidak takut dalam mengelola anggaran. Karena pemerintah akan segera mengeluarkan Peraturan Presiden untuk membangun sistem e-planning, e-budgeting, dan e-performance. Diharapkan sistem tersebut dapat meminimalisir tindak korupsi.
“Sistem itu akan menghilangkan OTT (Operasi Tangkap Tangan) tadi. Kalau ini berjalan tidak ada yang namanya OTT. Tapi hati-hati, saya titip jangan ada yang main-main lagi masalah uang. Apalagi APBD. Saya tidak bisa bilang jangan kepada KPK. Saya bantu hanya ini, membangun sistem ini,” terang Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga berpesan kepada kepala daerah untuk terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerahnya masing-masing. Utamanya kesejahteraan para petani yang harus terus ditingkatkan.
“Saya titip petani kita sejahtera tapi kalau pola lama kita pakai sampai kapanpun petani tidak bisa sejahtera. Harus ada konsep baru,” kata Presiden.
Salah satunya adalah dengan mengelompokan dan mengkorporasikan petani dalam skala besar sehingga tercipta skala ekonomi yang besar pula.
Sedangkan terkait pembangunan sumber daya manusia, Presiden menyatakan agar pendidikan sekolah kejuruan di daerah dapat disesuaikan dengan potensi daerahnya masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T
-
Mulai 2026, DJP Bisa Intip Kantong Isi E-Wallet dan Rupiah Digital Masyarakat
-
HUT ke-45, Brantas Abipraya Tampilkan Beragam Inovasi: Dari Tradisi ke Transformasi
-
Rupiah Kalah dari Semua Mata Uang Asia, Ada Apa dengan Ekonomi RI?
-
OJK Sambut Baik Wacana QRIS Jadi Acuan Pinjaman Kredit di Pindar
-
BRI Tawarkan Bunga KPR 1,13% di Consumer Expo Bandar Lampung untuk Wujudkan Rumah Impian
-
Jadi Tulang Punggung Energi Nasional, Segini Volume Produksi Gas Kalimantan Timur
-
RUPSLB Garuda Setujui Penyertaan Modal Danantara, Akan Digunakan Untuk Ini
-
Mimpi Punya Rumah Bisa Diwujudkan dengan Take Over KPR BRI, Angsuran Ringan - Bunga Mulai 3,30%