Sedangkan, selama periode tahun kalender Januari-September 2017, perseroan tercatat telah mengangkut 324.100 ton kargo, atau mengalami kenaikan 9,8 persen, dari periode sama pada 2016 sebesar 295.200 ton kargo.
Dalam periode ini, Garuda Indonesia juga membukukan kenaikan pada jumlah penumpang yang diangkut oleh anak usaha Garuda Indonesia di segmen "LCC", Citilink, yaitu dari 8,2 juta penumpang menjadi sembilan juta penumpang.
Citilink mencatatkan kenaikan penumpang sebesar 11,4 persen menjadi sebesar 3,4 juta penumpang pada triwulan III-2017, dari 3,1 juta penumpang pada triwulan III-2016.
Pada triwulan III-2017, Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 1,4 persen, menjadi 9,6 juta penumpang, dari sebelumnya 9,5 juta penumpang pada periode sama 2016.
Pertumbuhan itu didukung kenaikan penumpang pada periode Januari-September 2017, yaitu sebanyak 26,8 juta, atau tumbuh tiga persen, dibanding periode sama 2016 yaitu sebanyak 26 juta penumpang.
Seiring dengan program "Routes Optimization", Garuda Indonesia mencatatkan peningkatan utilitas pesawat sebesar 38 menit, menjadi sembilan jam 34 menit per hari sepanjang Januari-September 2017, dari sebelumnya delapan jam 56 menit per hari pada periode sama tahun lalu.
Perusahaan juga berhasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang sebesar 75 persen pada periode ini, atau mengalami kenaikan dari 73,4 persen pada periode Januari-September 2016, dengan tingkat ketepatan waktu 89,2 persen, dari sebelumnya 87,8 persen.
Perseroan ikut melakukan penambahan kapasitas melalui rekonfigurasi armada Boeing 777-300ER dari tiga kelas layanan (First Class, Business Class, dan Economy Class) menjadi dua kelas layanan (Business Class dan Economy Class) untuk menambah kapasitas 79 kursi per pesawat.
Selain untuk meningkatkan efisiensi biaya pesawat, penyesuaian kapasitas itu dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar di beberapa rute yang dilayani Garuda Indonesia tanpa harus mendatangkan pesawat baru di jajaran armada.
Baca Juga: Sepanjang 2017, Garuda Indonesia Group Raih 26,8 Juta Penumpang
Untuk mendukung kebutuhan pasar ke depannya, Garuda Indonesia secara bertahap akan terus meningkatkan utilitas pesawat hingga menjadi rata-rata 11 jam per hari.
Sejalan dengan perpindahan base penerbangan domestik maupun internasional Garuda Indonesia ke Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta, perusahaan mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang yang dilayani menggunakan jasa garbarata (aviobridge services).
Hingga akhir September 2017, tercatat sebanyak 97,2 persen penumpang internasional dan 87,5 persen penumpang domestik telah dilayani melalui pemanfaatan garbarata. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing