Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku belum mencari pengganti Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi yang segera memasuki masa pensiun.
"Pokoknya kita cari yang terbaik yang bisa menjalankan tugas," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Sri Mulyani juga belum bersedia mengungkapkan proses seleksi yang dilakukan untuk mencari pengganti Ken Dwijugiasteadi, melalui seleksi terbuka atau penunjukan langsung.
"Nanti saya sampaikan kalau sudah ada hasilnya," katanya.
Menurut rencana, Ken Dwijugiasteadi yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak secara definitif sejak awal Maret 2016, akan pensiun pada 1 Desember 2017.
Ken Dwijugiasteadi sempat dilantik sebagai Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak pada 1 Desember 2015, menggantikan Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri.
Semasa menjabat, Ken Dwijugiasteadi mendapatkan mandat untuk mengawal program amnesti pajak yang berjalan pada Juli 2016 hingga Maret 2017.
Meski tidak berjalan optimal, program yang berlangsung selama sembilan bulan ini mencatatkan deklarasi harta sebesar Rp4.813,4 triliun dengan nilai repatriasi Rp146,6 triliun.
Selama ini, sebagian besar penetapan posisi Direktur Jenderal Pajak dipilih langsung berdasarkan hak prerogatif Menteri Keuangan. Namun, pada era Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, pemilihan jabatan tertinggi di otoritas pajak dilakukan melalui seleksi terbuka.
Pada waktu itu, Sigit Priadi Pramudito terpilih melalui seleksi terbuka yang berlangsung dalam empat tahap. (Antara)
Berita Terkait
-
Purbaya Tambah Anggaran Rp 7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak