Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, berpendapat momentum penggantian direktur jenderal pajak Kementerian Keuangan adalah momen yang penting. Terutama dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan reformasi perpajakan.
Menurutnya, salah satu catatan kritis reformasi perpajakan adalah bagaimana mewujudkan kepemimpinan yang terpercaya dan kredibel. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat reformasi di bidang perpajakan tidak semata persoalan teknokrasi saja, tetapi juga menyangkut visi.
"Maka momentum suksesi direktur jenderal pajak menurut saya penting untuk memastikan otoritas pajak dipimpin oleh orang yang kredibel, bisa dipercaya, dan berintegritas tinggi," kata Yustinus dalam seminar di Plaza Mandiri, Jakarta (30/10/2017).
Yustinus menegaskan bahwa Dirjen Pajak harus mampu mengetahui bagaimana cara meracik visi, praktik di lapangan, dan kebutuhan sektor riil serta sekaligus menjaga iklim investasi usaha bisa lebih baik.
Menurut rencana, Ken Dwijugiasteadi yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak secara definitif sejak awal Maret 2016, akan pensiun pada 1 Desember 2017.
"Ken Dwijugiasteadi sempat dilantik sebagai Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pajak pada 1 Desember 2015, menggantikan Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri," jelasnya.
Semasa menjabat, Ken Dwijugiasteadi mendapatkan mandat untuk mengawal program amnesti pajak yang berjalan pada Juli 2016 hingga Maret 2017.
Meski tidak berjalan optimal, program yang berlangsung selama sembilan bulan ini mencatatkan deklarasi harta sebesar Rp4.813,4 triliun dengan nilai repatriasi Rp146,6 triliun.
Baca Juga: Faisal Basri Kritik Jokowi Ambisius Pasang Target Pajak
Selama ini, sebagian besar penetapan posisi Direktur Jenderal Pajak dipilih langsung berdasarkan hak prerogatif Menteri Keuangan. Namun, pada era Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, pemilihan jabatan tertinggi di otoritas pajak dilakukan melalui seleksi terbuka.
Berita Terkait
-
Viral Bayar Pajak Rp2,5 M, Deddy Corbuzier Dipanggil Dirjen Pajak
-
Sri Mulyani Belum Cari Calon Dirjen Pajak Pengganti Ken
-
Dirjen Pajak: 81 WNI Transfer Rp18,9 T dari Guernsey ke Singapura
-
Ini Penjelasan Ditjen Pajak Soal Brosur Yesus Bayar Pajak
-
September 2017, Penerimaan Pajak Baru 60 Persen dari Target
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN