Direktur Digital Bangking dan Teknologi Informasi, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, Indra Utoyo, mengatakan meskipun seluruh jaringan layanan BRI sedang dalam proses migrasi ke satelit BRISat, namun sistem pendukung saat terjadi gangguan teknis pada BRISat juga dipersiapkan.
"Kita menerapkan back up di semua sistem komunikasi kita. Kalau sistem utamnya dengan BRISat, maka back upnya menggunakan 3G/4G/WiFi Maps. Itu sudah menjadi kebijakan kita," kata Indra dalam wawancara khusus dengan Suara.com di Jakarta, Senin (30/10/2017).
Kedepan, BRI akan terus mengembangkan diversifikasi jaringan. Dengan demikian, akan mampu meminimalisasi risiko jika terjadi gangguan terhadap BRISat. "Kita tetap cari cara-cara untuk memperkuat diversifikasi jaringan," ujarnya.
Slot yang kini dipergunakan oleh BRI untuk mengoperasikan BRISat adalah slot yang kosong peninggalan dari Indosat. Saat slot Indosat tidak lagi dipergunakan, BRI langsung mengambil keputusan untuk membeli satelit. "Selama ini ketersediaan slot satelit di dalam negeri sangat sulit dan terbatas," jelasnya.
Bagi BRI, keberadaa BRISat sangat cocok untuk memperkuat jaringan layanan hingga berbagai pelosok daerah. Dengan fokus bisnis yang lebih banyak melayani usaha mikro di berbagai wilayah pedesaan negara Indonesia yang luas, ketersediaan bendwitch yang memadai untuk mempercepat layanan terhadap nasabah.
"Memang tidak semua bank membutuhkan satelit sendiri. Tapi bagi BRI, itu sangat cocok dan penting," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, sejarah baru dalam dunia perbankan tanah air, bahkan dunia, muncul pada Minggu (19/10/2016). Pada hari itu, pukul 04:39 WIB, satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bernama BRISat, meluncur ke udara dengan roket Ariane 5 buatan Arianespace, Prancis. Satelit bernama BRISat tersebut merupakan satu-satunya satelit di dunia yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan yang bergerak di sektor perbankan.
BRISat itu dibawa ke orbit dengan menggunakan roket peluncur Ariane 5 dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou. Saat diluncurkan, cuaca di Kourou tampak cerah. BRISat kini mengorbit di atas pulau Papua, Indonesia. Orbit tujuannya adalah Geostationary dengan titik koordinat 150,5 derajat Lintang Timur.
Baca Juga: "BRIIndocomtech 2018" Sukses Dilaksanakan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
-
Bye-bye Ganti Aplikasi! Vidio Hadirkan Fitur Belanja di Shopee Sambil Nonton
-
Pemerintah Siapkan 'Kado' Nataru, Stimulus Ekonomi ke-3 Siap Guyur Tiket Murah hingga PPN
-
BUMN Ngeluh Subsidi Belum Dibayar Kemenkeu, Purbaya: Suruh Menghadap Saya!
-
Anggaran Subsidi Energi Bocor, Menkeu Purbaya Akui Selama Ini Tak Tepat Sasaran
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina