Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengharapkan ada kementerian teknis yang membawahi industri pasar modal mengingat perannya cukup penting dalam perekonomian nasional.
"Semua asosiasi kan ada kementerian teknisnya, bagi kami kementerian teknis sangat urgent," ujar Ketua Umum AEI, Franciscus Welirang di sela diskusi Asosiasi Emiten Indonesia-CEO FOCUS 2017 berema Tantangan Dunia Usaha Dan Pengembangan Pasar Modal, di Jakarta, Senin (6/11/2017).
Menurut dia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang saat ini menaungi pasar modal dinilai belum sepenuhnya mewakili dari pemerintah, berbeda ketika di bawah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang di bawah Kementerian Keuangan.
"Kalau pasar modal dinilai penting, maka ada dong kementerian teknis. Kalau ada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, maka ada Direktur Jenderal (Dirjen) disana," katanya.
Sejak tidak adanya Bapepam-LK, ia menambahkan bahwa Kementerian teknis yang membawahi pasar modal menjadi tidak jelas, kondisi itu membuat pelaku pasar modal seperti kehilangan induk.
"OJK kan bukan pemerintah. Sudah 3,5 tahun ini kami seperti anak ayam yang tidak jelas induknya. Semua asosiasi ada induknya di Kementerian, khusus pasar modal ini tidak ada, harusnya di kementerian keuangan, namun saya belum tahu ada tidak tupoksi-nya (tugas, pokok dan fungsi). Saat ini, seolah-oleh tupoksinya di OJK," katanya.
Dalam kesempatan itu, Franciscus Welirang juga mengatakan bahwa pasar modal merupakan salah satu aspek yang vital dan penting bagi aktvitas perekonomian nasional, mengingat pasar modal dapat dijadikan sarana bagi perusahan meraih dana, baik untuk berikvestasi dan pengembangan usaha.
"Keberadaan pasar modal memiliki banyak manfaat bagi ekonomi secara keseluruhan, secara khusus emiten jadi bagian penting bagi pengembangan pasar modal," katanya.
Baca Juga: Inilah Potret Perjalanan Pasar Modal di Era Rezim Jokowi
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal pihaknya akan mendorong anggotanya untuk meraih pendanaan melalui pasar modal.
"Pasar modal dapat menjadi alternatif. Artinya, Bursa harus menarik bagi para pihak karena benchmark mereka kepada perbankan, kalau perbankan lebih murah dan sederhana, mereka akan ke bank," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen