PT Bank Permata Tbk ("PermataBank" atau "Bank") berhasil memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp708 miliar di kuartal III 2017. Capaian ini jauh meningkat dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp1,233 trliun pada periode yang sama tahun lalu.
"Hal Ini mencerminan peningkatan kualitas aset dibandingkan tahun lalu dan kedisiplinan dalam pengelolaan biaya," kata Direktur Utama Bank Permata, Ridha DM Wirakusumah, di Jakarta, Senin (30/10/2017).
Ridha menegaskan bahwa Bank Permata terus menjaga profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan modal yang kuat dan neraca keuangan yang lebih sehat. Semangan ini telah tercermin dalam kinerja dari bank milik Standard Chartered dan Group Astra tersebut sepanjang kuartal I hingga kuartal III 2017.
"Strategi kami untuk meningkatkan kualitas aset dan penguatan manajemen risiko akan memposisikan pertumbuhan Bank ke depan," jelasnya.
Sejalan dengan fokus pengeloaan kualitas aset dan penjualan NPL di semester pertama, penyaluran kredit menjadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu - turun 17 persen yoy, walaupun tumbuh 16 persen yoy di Unit Usaha Syariah. Meskipun tidak terjadi pertumbuhan kredit dibanding kuartal lalu, Bank telah mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif pada kredit dan dana pihak ketiga di bulan terakhir di kuartal ketiga 2017.
"Pertumbuhan kredit yang positif tersebut dikonstribusi oleh KPM, KPR, SME dan kredit korporat (wholesale banking)," tambahnya/
Keberhasilan PermataBank dalam menjaga likuiditas yang sehat tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83 persen dibandingkan dengan 86 persen pada periode yang sama tahun lalu. Bank juga terus memperbaiki struktur pendanaannya, terlihat dari rasio CASA yang lebih tinggi yaitu 50 persen dibandingkan dengan 43 persen tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan giro dan mengurangi Deposito Berjangka yang mahal.
"Tumbuhnya CASA akan terus menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang murah dan berkelanjutan," jelasnya.
Modal Bank yang kuat tercermin dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 15,6 persen dan 18,8 persen, jauh lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku. Hal ini disebabkan kinerja PermataBank yang semakin membaik tahun ini dan telah berhasil diselesaikannya rights issue senilai Rp3 triliun di bulan Juni 2017.
Baca Juga: Bank Permata Jadi Bank Pertama yang Terapkan Teknologi Ini
PermataBank terus berupaya meningkatkan kualitas asetnya melalui penjualan asset, restrukturisasi dan perbaikan aset secara proaktif. Hal ini menyebabkan rasio NPL Gross dan Net mengalami perbaikan masing-masing sebesar 4,7 persen dan 1,8 persen pada 30 September 2017 dibandingkan dengan 4,9 persen dan 2,5 persen pada periode yang sama tahun lalu dan 8,8 persen dan 2,2 persen di Desember 2016. NPL Coverage Ratio yang lebih tinggi sebesar 175 persen dibandingkan dengan 166 persen di Juni 2017, 122 persen di Desember 2016 dan 98 persen di bulan September 2016 mengindikasikan Bank secara terus menerus memitigasi potensi kerugian kreditnya secara berhati-hati.
"Kami akan terus memperkuat fundamental dan memanfaatkan kekuatan inti kami termasuk jaringan cabang yang luas, meluncurkan produk inovatif dan yang pertama di pasar seperti PermataMobile dengan Touch ID, Permata e-Bond (layanan transaksi obligasi melalui internet banking). Kami yakin PermataBank dapat kembali ke kinerjanya yang semakin kuat dengan membangun peran kami sebagai agen pengembang (agent of development) bagi nasabah dan klien. Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan kami, terutama nasabah dan pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan mereka yang berkesinambungan”, tutup Ridha.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani