Suara.com - PR Manager PT Trinusa Travelindo (Traveloka), Busyra Oryza, membantah bahwa pendiri Traveloka, Derianto Kusuma, mendukung aksi walk out Ananda Sukarlan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Sebab saat insiden itu terjadi, Derianto justru tak menghadiri acara.
"Menanggapi isu seputar pidato Anies di acara Perayaan 90th Kolese Kanisius, kami menyatakan bahwa Traveloka merupakan perusahaan berbasis terknologi yang didirikan oleh putera-puteri bangsa Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai saling menghargai, bertoleransi dan berinovasi. Nilai-nilai ini senantiasa diterapkan kepada karyawan maupun pemangku kepentingan eksternal," kata Busyra dalam keterangan tertulis pada Suara.com, Selasa (14/11/2017).
Busrya menegaskan bahwa Traveloka turut berbangga bahwa salah satu pendirinya Derianto Kusuma, menerima penghargaan dari Alumni Kanisius. Namun ia menegaskan bahwa saat itu Derianto berhalangan hadir dikarenakan ia sedang melakukan perjalanan dinas yang telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya.
"Penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk meningkatkan kontribusi di masyarakat melalui peningkatan mobilitas dan memperbaiki kualitas kehidupan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, saat berpidato di malam penghargaan peringatan ulang tahun ke-90 Kolese Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/11/2017), alumnus Kolese Kanisius angkatan 1986, Ananda Sukarlan, dan sejumlah hadirin lainnya meninggalkan ruangan. Mereka walk out sebagai bentuk kritik terhadap panitia yang telah mengundang Anies hadir dalam acara tersebut.
Menurut Ananda, integritas Anies bertentangan dengan apa yang telah diajarkan oleh Kolese Kanisius.
Dalam insiden ini, dikabarkan Derianto menyalami dan memberikan ucapan selamat ke Ananda setelah aksi walk out terhadap Anies yang tengah berpidato. Aksi ini dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap aksi Ananda.
Entah siapa yang memulai, informasi ini kemudian memancing sebagian netizen untuk melakukan aksi boikot Traveloka. Hashtag #BoikotTraveloka bertengger menjadi salah satu trending topic Twitter Indonesia.
Baca Juga: Ananda WO Saat Anies Pidato, Muncul Seruan Boikot Traveloka
Berita Terkait
-
5 Pilihan Hotel Jogja Murah untuk Liburan Akhir Tahun
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap