Suara.com - Proyek perluasan kilang Balikpapan (Refinery Unit V), yang dikelola PT. Pertamina, diperkirakan membutuhkan 20.000 tenaga terampil. Pemenuhan tenaga terampil tersebut sebagian akan diprioritaskan dari pekerja lokal, yakni dari daerah Kalimantan Timur.
Terkait dengan rencana pemenuhan tenaga kerja, beberapa petinggi PT Pertamina melakukan audiensi dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M Hanif Dhakiri, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
"Kami sowan ke Pak Menteri, untuk menawarkan kerja sama pelatihan untuk tenaga kerja lokal. Kebutuhan tenaga kerja terlatih sampai 20.000 orang, tapi sebagian akan dilatih dari tenaga kerja lokal sekitar 5.000-7.000 orang, " kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ardhy N. Mokobombang.
Turut hadir dalam rombongan audiensi adalah Vice President Refining Project Pertamina, Ignatius Tallulembang dan beberapa pejabat lainnya.
Menurutnya, proyek perluasan kilang Balikpapan merupakan bagian dari program strategis meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, baik peningkatan produksi BBM atau non BBM. Kualaitas produksi yang semula Euro 2 menjadi Euro 5.
Proyek berdurasi 43 bulan ini akan menyerap tenaga kerja, sedikitnya 20.000 orang. Saat kilang dioperasikan akan menyerap sekitar 2.500 orang pekerja.
Rencananya, ground breaking mega proyek dengan investasi US$ 5 miliar ini akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2017 atau Januari 2018.
Terkait rencana kerja sama menyiapkan pelatihan tenaga kerja terampil, saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan sedang menyusun silabus pelatihan yang akan diterapkan pada lima Balai Latihan Kerja (BLK) di Kalimantan Timur, atau di BLK lainnya, sesuai kebutuhan.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker, Hanif Dhakiri menyatakan, sangat mendukung adanya penyerapan tenaga kerja lokal dalam proyek tersebut.
"Selain mendukung kemandirian energi dan dunia industri, proyek ini akan menyerap ribuan pekerja lokal. Pemerintah dan Pertamina akan menyiapkan pelatihan bagi tenaga kerjanya," katanya.
Hanif berjanji, untuk keperluan pemenuhan tenaga kerja lokal tersebut, pihaknya akan segera membuat tim khusus (pertamina dan Kemnaker) untuk menyusun silabus, instruktur, dan peralatan yang dibutuhkan dalam proyek tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak