Suara.com - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyatakan ketersediaan daging sapi dan kerbau secara nasional menjelang Natal dan Tahun Baru aman sebanyak 69.740 ton. Jadi, seharusnya harga daging stabil di tingkat eceran.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (20/12/2017), menyebutkan kebutuhan daging sapi pada Desember 2017 untuk Natal dan Tahun Baru 50.479 ton, sedangkan ketersediaannya sebanyak 69.740 ton sehingga terdapat surplus 19.261 ton.
"Dengan ketersediaan daging sapi yang cukup, seharusnya harga daging sapi stabil dan tidak ada alasan untuk harga naik," kata Ketut.
Ia memaparkan ketersediaan daging tersebut berasal dari sapi lokal siap potong sebanyak 29.602 ton (setara 173.987 ekor), sapi siap potong eks-impor sebanyak 11.003 ton (setara 55.293 ekor), stok daging sapi di gudang importir sebanyak 11.200 ton (data per 8 Desember 2017) dan stok daging kerbau di Bulog 17.935 ton (data per 8 Desember 2017).
Menurut Ketut, antisipasi dalam menghadapi hari besar keagamaan adalah kenaikan harga di tingkat pedagang dan pengecer. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Satgas Pangan melakukan pengawasan distribusi untuk mengantisipasi penimbunan bahan kebutuhan pokok, termasuk daging sapi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk antisipasi kelancaran distribusi khususnya ke provinsi yang merayakan Natal," ungkapnya.
Ada pun Provinsi tersebut yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Ketut menyebutkan daging yang beredar di masyarakat saat ini ada dua macam, yaitu daging segar dan daging beku. Harganya pun berbeda-beda tergantung dari jenis dan potongan daging yang berkisar antara Rp65 ribu sampai Rp120 ribu.
Namun, preferensi konsumen terhadap daging saat ini masih pada daging segar (hot carcass). Sebagian besar masyarakat Indonesia dinilai lebih menyukai daging ini karena berasal dari sapi lokal.
Pemerintah saat ini juga terus melakukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari pemotongan sapi dengan melakukan perbaikan sistem pemotongan di RPH dan melakukan pemeringkatan daging berdasarkan jenis potongan-potongan sesuai standard.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga daging sapi segar sepanjang 2017 stabil di harga kisaran Rp110 ribu Rp120 ribu per kg.
Menurut Fini, berdasarkan informasi perkembangan harga yang ia himpun dari Petugas PIP di daerah sentra produsen disebutkan bahwa harga sapi hidup pada Minggu ke II Desember dibandingkan dengan minggu pertama Desember 2017 relatif stabil sekitar Rp44.500 per berat hidup. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas