Suara.com - Menteri ESDM Ignasius Jonan dijadwalkan menghadiri upacara alih kelola lapangan minyak dan gas Blok Mahakam dari Total Indonesie kepada PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) tepat pukul 00.00 Wita pada 1 Januari 2018.
"Menteri ESDM akan datang ke Balikpapan. Ada seremoni kecil pergantian seragam dari Total Indonesia ke seragam PHU," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Kalimantan dan Sulawesi Nasvar Nazar di Balikpapan, Kamis (21/12/2017).
Seragam kerja lapangan Total Indonesie yang berwarna merah tua, secara resmi dilepas dan digantikan seragam Pertamina dengan warna biru yang khas, dengan variasi kecil strip merah dan putih.
Menurut Nasvar, pergantian seragam itu juga bukan hanya seremonial belaka, tapi hampir dalam arti sesungguhnya. Hampir seluruh karyawan Total Indonesie secara resmi beralih menjadi karyawan Pertamina pada saat tersebut.
Sebanyak 1.885 orang karyawan Total Indonesia atau 98 persen setuju bergabung dengan PHM, perusahaan yang dibuat PT Pertamina (Persero) untuk mengelola Blok Mahakam.
Mereka termasuk jajaran manajemen puncak seperi vice president hingga general manager sebanyak delapan orang, manajemen menengah seperti manajer sebanyak 53 orang, dan staf sebanyak 1.824 orang.
Dengan karyawan PHM yang berasal dari Pertamina, seluruhnya perusahaan ini berawak 1.919 orang.
"Sekitar 1 persen lainnya pensiun atau ingin mandiri, dan ekspatriat yang mungkin pindah ke unit usaha Total yang lain," terang Nazar.
Lapangan migas Blok Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur ditemukan Total pada pertengahan tahun 1960-an.
Kontrak dengan Pemerintah Indonesia kemudian ditandatangani 6 Oktober 1966, setelah keadaan politik mulai stabil di masa awal kekuasaan Presiden Soeharto yang mulai mengundang modal asing turut mengolah kekayaan alam Indonesia.
Kontrak pertama ini berdurasi 30 tahun, dari 31 Maret 1967 sampai 30 Maret 1997, yang kebetulan hampir sepanjang masa Soeharto berkuasa.
Lima tahun sebelum kontrak pertama berakhir, disepakati untuk perpanjangan kontrak sistem bagi hasil selama 20 tahun berikutnya hingga 30 Maret 2017, dan pada tahun 1996 dimundurkan hingga akhir tahun 2017.
Selama masa beroperasi di Blok Mahakam, Total Indonesie yang separo sahamnya juga dimiliki Inpex (Jepang) sudah mengeluarkan dari perut bumi sekitar 19,7 triliun kaki kubik gas dan 1,1 triliun barel minyak, dimulai dari Lapangan Bekapai yang awal berproduksi tahun 1974.
Produksi migas dari Blok Mahakam itu juga menyumbang terbesar migas dari Kalimantan Timur, yang bersama kontraktor kerja sama bagi hasil lainnya seperti Chevron, Vico, Mubadala, dan Eni, memberikan hingga 24 persen jumlah keseluruhan produksi migas Indonesia dan 13 persen minyak.
"Dalam setahun, Total Indonesie menyetor bagi hasil bisa sampai 5 juta dolar AS dana bagi hasil migas dari Blok Mahakam," ungkap Nasvar Nazar. (Antara)
Berita Terkait
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
-
Saksi Ungkap Alasan Pertamina Pilih Sewa Kapal Milik PT JMN
-
Jawab Atur Penyewaan Kapal oleh Pertamina, Kerry Riza: Fakta Telah Bicara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T