Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang ramah lingkungan dan telah mentaati peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup, khususnya perusahaan yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai Citarum.
Penganugerahan kinerja pengelolaan lingkungan terbaik bagi industri Properda atau Program Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah Jabar tahun 2017 ini digelar di Hotel Horison Bandung, Rabu (20/12/2017) dengan diikuti oleh 225 perusahaan.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang berkesempatan langsung menyerahkan plakat penghargaan kepada pimpinam perusahaan mengungkapkan, dunia usaha dituntut untuk terus memperbarui paradigma usahanya dari single bottom yang hanya sekedar mengejar keuntungan menjadi triple bottom line yang mengintegrasikan tiga pilar penting dalam proses produksi yaitu profit, people dan planet.
"Jadi konsep triple bottom line ini menegaskan bahwa jika perusahaan ingin mempertahankan keberlangsungan usahanya maka selain mengejar profit juga harus memperhatikan dan terlibat pada upaya pemenuhan kesejahteraan masyarakat atau people sekaligus ikut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, planet," kata Demiz.
Penghargaan Properda ini merupakan tahun ketiganya sejak diselenggarakan tahun 2015 lalu oleh Pemprov Jabar melalui Dinas Lingkungan Hidup.
Demiz menuturkan, sebagai provinsi dengan tingkat investasi terbesar nasional maka laju pertumbuhan ekonomi di Jabar meningkat signifikan. Disisi lain tumbuhnya investasi, daya dukung dan daya tahan lingkungan juga mendapat tekanan yang berat.
"Oleh sebab itu kampanye, pengawasan dan partisipasi aktif perusahaan dalam melestarikan lingkungan harus diperkuat untuk membangun ketaatan yang dilandasi kesadaran dan kebutuhan bukan sekedar keterpaksaan," tuturnya.
Pemberian penghargaan Properda bertujuan mendorong perusahaan untuk taat peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan melalui integrasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi, penerapan sistem manajemen lingkungan, reuse, reduce recycle, efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab melalui program pengembangan masyarakat.
"Saya bersyukur ini sudah memasuki tahun ketiga jumlah peserta Properda yang tahun lalu 200 sekarang 225," ujar Demiz.
Pada anugerah Properda 2017 ini terdapat tujuh perusahaan yang memperoleh kategori emas atau tingkat kesadaran industri terhadap kelestarian lingkungan yang paling baik. Ketujuh perusahaan tersebut adalah Pertamina Geothermal Energi Area Kamojang, PT. Biofarma, PT. Pertamina Refinery unit VI Balongan, PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, PT. Aneka Tambang Pongkor Bogor, PT. Pertamina TBBM Bandung Grup dan PT. Star Energy Geothermal Wayang Windu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Anang Sudarna menjelaskan, Properda akan melihat atau menilai sejauh mana ketaatan perusahaan dalam melaksanakan kewajiban yang meliputi aspek dokumen perizinan, bagaimana perusahaan mengelola pencemaran air, pencemaran udara dan bagaimana mengelola limbah B3.
"Mengapa kami mengadakan Properda diluar Propernas atau Proper yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena jumlah industri yang ada di Jabar sangat banyak dan Proper tidak mampu menetapkan penilaian kinerja untuk seluruh perusahaan," kata Anang.
Penilaian Properda dilakukan dengan teknik, tata cara, prosedur dan ketentuan-ketentuan yang sama persis dengan Proper oleh Kementerian LHK, bahkan petugas asesornya pun adalah petugas yang sama.
Anang mengatakan, penilaian Properda berdasarkan instrumen pendorong ketaatan para pelaku industri dalam mentaati seluruh peraturan bidang lingkungan hidup melalui penyebaran informasi kepada publik dan pihak terkait lainnya. Yang kedua penilaian Properda berdasarkan pada kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang telah dilalukan oleh perusahaan baik didalam maupun di luar perusahaannya.
"Ketiga, sebagai bentuk pembinaan dan pengawasan yang dilakukan secara terintegrasi terhadap penaatan peraturan lingkungan hidup yang hasilnya diklasifikasikan menjadi tiga peringkat yaitu peringkat biru, merah dan hitam," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
Latar Belakang Yai Mim eks Dosen UIN Malang yang Viral, Ternyata Masih Keluarga Gus Iqdam
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?