Suara.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan nasional akan memberikan dorongan teknis percepatan sertifikasi kepada PT Dirgantara Indonesia (DI) agar mampu memproduksi dan memasarkan produk-produknya secara lebih progresif di pasar internasional.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/1/2018), mengatakan dorongannya berupa bantuan teknis sertifikasi desain, tipe, sampai produk sesuai aturan-aturan penerbangan internasional (Annexes ICAO) dan regulasi keamanan penerbangan sipil nasioal (CASR).
Selain itu, membantu dalam hal pemasaran ke negara-negara sahabat Indonesia melalui "Bilateral Airworthines Recognition" (pengenalan kelaikudaraan bilateral) ataupun Bilateral Airworthiness Agreement (perjanjian kelaikudaraan bilateral).
Menurut Agus, produk-produk PTDI sudah dikenal andal dan dipakai oleh banyak negara di dunia.
Untuk itu, menurut dia, PTDI perlu didorong untuk lebih banyak membuat produk yang dibutuhkan baik oleh pasar Internasional maupun pasar nasional.
"Kami akan memberikan dorongan teknis agar PTDI mampu lebih progresif dalam penetrasi pasar dunia. Misalnya saja bulan lalu kami sudah melakukan pembicaraan dengan otoritas penerbangan Meksiko, di mana negara tersebut sudah banyak memakai pesawat jenis CN-235 dan NC-212 dan akan membeli lebih banyak lagi pesawat type tersebut. Namun mereka masih terkendala masalah suku cadang maupun komponen," katanya.
Karena itu, pihaknya mendorong PTDI untuk juga memproduksi suku cadang maupun komponen pesawat-pesawat tersebut sehingga pemasarannya bisa lebih bagus.
Selain itu, Agus juga akan memberikan dorongan agar PTDI memproduksi pesawat-pesawat yang dibutuhkan untuk penerbangan nasional, seperti misalnya pesawat-pesawat untuk beroperasi di Papua yang daerahnya area pegunungan, banyak bukit dan jurang terjal.
Menurut Agus, pesawat yang cocok untuk kondisi alam di Papua tersebut adalah pesawat yang mampu mengudara dan mendarat di landasan yang pendek.
Selain itu juga pesawat yang mempunyai "stall speed" rendah sehingga bisa terbang pelan dan melakukan manuver dengan baik di sela-sela tebing pegunungan di Papua.
"Pesawat N219 yang saat ini diproduksi PTDI adalah pesawat yang cocok untuk hal tersebut. Untuk itu kami akan mengawal dalam proses sertifikasinya sehingga pesawat tersebut menjadi handal dan bisa diproduksi massal. Dengan sertifikasi yang baik dari otoritas penerbangan yang diakui dunia, maka pesawat N219 tersebut nantinya juga akan bisa dipasarkan ke negara-negara yang membutuhkan dan mempunyai kondisi alam seperti Papua," katanya.
Untuk menerbangi Papua selain dibutuhkan pesawat terbang yang lincah bisa bermanuver, "stall speed" rendah, juga yang tidak kalah penting adalah peralatan navigasi yang terbaru.
Semua itu dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara selaku regulator penerbangan untuk menguatkan operator penerbangan di Indonesia dalam melayani keterjangkauan Papua yang lebih berkelanjutan.
"Sebagai regulator, kita biasa mengenal 3 A operator yaitu 'Airport, Airlines dan Air Navigations'. Di Indonesia, sekarang ditambah A satu lagi yaitu 'aircraft manufacturer' . Untuk itu kami juga akan membantu, mengawasi dan membina 'aircraft manufacturer' ini agar bisa berkembang dan memberikan kontribusi lebih banyak bagi bangsa dan negara," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Pertamina Mau Genjot Penggunaan SAF dari Minyak Jelantah
-
RI jadi Kunci Industri Regional, Mulai Bisnis Kayu Hingga Perangkat Keras
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
-
Manufaktur RI Ngegas! Setengah Tahun Curi Investasi Rp366 Triliun
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan