Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim kondisi sistem keuangan Indonesia pada 2018 terkendali. Hal tersebut disampaikan Ani dalam konferensi pers hasil rapat anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018).
“Kondisi tersebut ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah sesuai target, neraca transaksi berjalan pada tingkat yang sehat, aliran masuk modal asing yang stabil, nilai tukar rupiah yang terjaga, dan cadangan devisa yang menguat, serta kebijakan fiskal dengan tingkat defisit anggaran dan defisit primary balances yang lebih rendah dari target Anggaran Perencanaan dan Belanja Negara APBNP 2017,” kata Ani.
Selain itu, kinerja perbankan dan pasar modal juga menunjukkan kondisi yang baik, performa dari SBN yang positif, adanya kecukupan dana penjamin simpanan, persepsi investor yang positif, serta prospek perekonomian Indonesia kedepan yang juga membaik.
Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo juga menyatakan bahwa stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan cukup terjaga.
“Kita melihat resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik, dan itu ditandai dengan inflasi yang terjaga, dan bisa sesuai dengan target selama 3 tahun terakhir. Nilai tukar stabil dan dana masuk ke Indonesia juga menunjukkan kondisi yang kuat. Kita lihat cadangan devisa juga cenderung meningkat,” ujar Agus.
Secara umum dapat dicermati bahwa stabilitas sistem keuangan dalam kondisi baik dan tercemin dari industri keuangan yang kuat. Untuk kedepannya, KSSK mencermati tentang adanya beberapa tantangan dan resiko terhadap stabilitas sistem keuangan, baik yang berasal dari eksternal maupun internal (domestik).
Adapun dari segi eksternal, KSSK memantau bahwa normalisasi neraca bank sentral Amerika Serikat, normalisasi moneter dari negara-negara maju seperti Eropa dan Jepang, moderasi dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok serta dinamika konflik geopolitik akan berpengaruh pada sistem keuangan di Indonesia.
Sedangkan dari segi domestik dampak dari kenaikan harga minyak terhadap inflasi dan subsidi serta aliran dana non residence pada pasar keuangan serta tingkat permintaan kredit perbankan yang belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga: Sri Mulyani : Tiap Unit Di Kemenkeu Harus Saling Kolaborasi
Selain itu, isu-isu terkait kondisi politik menjelang Pilkada serentak tahun 2018 dan Pilpres 2019 dapat mempengaruhi persepsi pasar.
Tag
Berita Terkait
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang di Depan Kemenkeu
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025