Suara.com - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Hermanto Dardak, membantah anggapan banyaknya kecelakaan dalam proyek infrastruktur disebabkan pemerintah terlalu terburu-buru dalam melakukan pembangunan. Menurutnya, percepatan pembangunan infrastruktur tidak masalah selama standar keamanan dan keselamatan dalam pengerjaan proyek diperhatikan dengan serius.
Menurutnya, kecelakaan yang terjadi dalam beberapa proyek infrastruktur yang tengah digarap oleh pemerintah disebabkan banyak faktor. Mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga manajemen pengelolaan aset terkait mutu dan kepatuhan terhadap SOP, semuanya menjadi faktor yang mempengaruhi. "Termasuk faktor manusia bisa menjadi penyebab kegagalan bangunan," kata Hermanto, dalam wawancara khusus dengan Suara.com, di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Hermanto menegaskan bahwa untuk itulah PII senantiasa mendorong pemerintah untuk menegakkan sertifikasi baik terhadap insinyur yang bekerja dalam proyek infrastruktur, sampai dengan penyedia materi bahan bangunan yang dibutuhkan.
"Terkait beberapa peristiwa akhir-akhir yang berturut-turut, saya kira memang harus ada evaluasi dari pemerintah maupun kontraktor yang terlibat dalam penggarapan proyek," ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum tersebut menegaskan bahwa percepatan pembangunan proyek infrastruktur sebetulnya tidak masalah. Sepanjang studi kelaikan, standar keamanan, manajemen pengelolaan aset, dilakukan dengan cermat, upaya mempercepat pengerjaan proyek infrastruktur bukan langkah yang salah.
"Mempercepat itu kan cuma masalah shift saja. Kalau shift kerja ditambah, jumlah tenaga kerja ditambah, bisa saja proyek infrastruktur yang semula diperhitungkan tuntas dalam setahun, ternyata bisa selesai dalam delapan bulan. Itu tidak masalah, pungkas ayah dari Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak tersebut.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti maraknya kasus kecelakaan dalam proyek konstruksi akhir-akhir ini yang terjadi hampir berurutan. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa mengatakan, kecelakaan kerja terjadi karena kurangnya tenaga terampil dan berpengalaman untuk memastikan setiap proyek yang digarap berjalan lancar.
Ia memaparkan pada tahun 2017 baru sekitar 150.000 tenaga ahli yang tersertifikasi di Indonesia. Jumlah mencakup pekerja di semua level, baik perencana, pengawas, maupun pelaksana proyek. Idealnya, jumlah tenaga ahli ini sekitar 500.000 sampai 750.000 orang.
Baca Juga: A2K4-Indonesia Kritik Banyaknya Kecelakaan Proyek Infrastruktur
Tag
Berita Terkait
-
Mahfud MD Desak Penegakan Hukum Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Solusi Investor "Get Lost", AHY Buka Kantor Fasilitasi Proyek Infrastruktur (IPFO)
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional