Suara.com - Menteri BUMN Rini M. Soemarno, memaparkan peluang bisnis di Indonesia kepada puluhan investor di Zurich, Switzerland, Kamis (25/1/2018). Para investor datang dari berbagai negara antara lain dari Kuwait Investment Fund, investor dari Qatar, China, Azerbaijan, Malaysia, dan Norwegia.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 (Persero) Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura 2 (Persero) M. Awaluddin, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Alex J Sinaga, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Tumiyana, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Achmad Baiquni, Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk Suprajarto, Direktur Utama PT BTN (Persero) Tbk Maryono, serta para Direksi BUMN lainnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Rini menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. Hal itu sesuai dengan penilaian lembaga rating internasional (Moody’s, S&P Global, dan Fitch Rating) yang menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.
"Dua tahun terakhir ini, ekonomi tumbuh di atas 5 persen dan akan terus membaik di masa yang akan datang, " tutur Menteri Rini dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1/2018).
Selain itu, Rini juga mengungkapkan sejumlah indikator makro ekonomi Indonesia yang terus membaik. Antara lain neraca perdagangan yang positif dalam tiga tahun terakhir dan inflasi yang selalu terkontrol.
Indikator penting lainnya adalah tingkat kesejahteraan yang meningkat, angka kemiskinan menurun dari 11,7 persen (2012) menjadi 10,1 persen (2017). “Indonesia telah berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan lewat indeks daya saing global, dimana menurut WEF pada tahun 2017-2018 Indonesia menduduki posisi 36 dari 137 negara,” tegas Rini.
Tawarkan Investasi Bidang Infrastruktur
Dalam kesempatan itu pula, Menteri Rini membeberkan rencana pembangunan dan kebutuhan dana infrastruktur di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk mendorong konektivitas di udara, laut, darat dan telekomunikasi, yang juga mencakup internet dan serat optik, serta membangun pembangkit listrik,” jelas Rini.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah 2015-2019, Pemerintah membuat ekspektasi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 96,6 persen, membangun pembangkit listrik baru hingga kapasitas total menjadi 35.000 MW, membangun 2.650 km jalanan baru dan 1.800 km jalan tol baru.
Baca Juga: Menteri PUPR Beberkan Sebab Minimnya Infrastruktur di Indonesia
“Di akhir 2014, jalan tol Indonesia keseluruhan hanya 780 km. Saat ini, kami membangun 1.800 km jalan tol hingga akhir 2019, yang mana lebih dari dua kali lipat dari pencapaian pemerintahan 69 tahun terakhir,” jelasnya.
Tidak luput dari program pembangunan adalah di infrastruktur bidang digital. Indonesia merencanakan mengembangkan jaringan serat optik dari 112.494 kilometer di tahun 2014 menjadi 158.850 kilometer di tahun 2018. Selain itu, dalam rangka mendorong pembangunan sektor telekomunikasi, pemerintah juga membangun 152 ribu Base Transceiver Station (BTS).
Menurut Rini, sesuai dengan rencana pemerintah dalam RPJMN 2015-2019, guna pembangunan infrastruktur di Indonesia, membutuhkan dana sebesar 500 miliar dolar Amerika Serikat.
Di depan para investor, Menteri Rini menawarkan peluang untuk berinvestasi. Khususnya dalam pengembangan infrastruktur dan konektivitas di Indonesia Timur yang selama ini kurang mendapat perhatian. “Rencana ekspansi kami memang terlihat ambisius. Tapi pada saat bersamaan sangat realistis,” tutur Rini.
Menteri Rini mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sejumlah keunggulan kompetitif yang banyak negara lain tidak memiliki. Keunggulan itu antara lain dari bonus demografi, tenaga kerja yang besar dan muda. Salah satunya adalah segmen kelas menengah yang cepat berkembang, juga makro ekonomi kuat dan lingkungan politik yang stabil.
Di hadapan investor global tersebut, Menteri Rini memberikan contoh investasi di Indonesia yang menarik minat investor asing. Yakni, Komodo Bonds Jasa Marga yang diluncurkan November 2017 dan terdaftar di London Stock Exchange. Selain itu juga ada Komodo Bonds Wijaya Karya. “Keduanya adalah obligasi berkualitas tinggi yang dikelola perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur jalan tol” jelas Menteri Rini.
Tag
Berita Terkait
-
Kuras Anggaran Rp4,1 Triliun, WSKT Ungkap Progres Proyek LRT Jakarta Fase 1B
-
Bukan Infrastruktur Besar, Daftar Proyek yang Dibangun di Era Pemerintahan Prabowo
-
Mengenal Andi Rio Idris, Komisaris Utama Baru PT Semen Tonasa yang Sempat Gagal Jadi Bupati
-
Disebut Tak Masuk Program Prioritas , Apa Saja Infrastruktur yang Dibangun Prabowo di 2026?
-
Said Didu Sebut Pemakzulan Gibran Tidak Bermasalah Tapi Tak Ada Penggantinya
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Dari Perut Bumi, untuk Masa Depan Negeri
-
PNM Ajak Dua Nasabah Unggulan Mekaar Ikut Serta dalam Tokyo Handmade Marche 2025
-
Gurita Bisnis Bambang Rudijanto, Kakak Hary Tanoe Jadi Tersangka Korupsi Bansos
-
Berdayakan Petani Lokal, Harita Nickel Upayakan Ekonomi Berkelanjutan di Pulau Obi
-
Jenis-jenis Kredit Rumah Bank BTN: Syarat, Subsidi dan Simulasi Pembayaran
-
Lembaga Pemeriksa Halal LPPOM Raih Penghargaan Bergengsi GIFA Championship 2025
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Olah Limbah Cangkang Telur Jadi Sumber Ekonomi Baru, PPN JBB Komitmen Zero Waste
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!