Suara.com - Bank Mandiri menargetkan biaya kredit dapat turun pada 2018. Ini sejalan dengan upaya perbaikan kredit bermasalah atau non-performing loan yang sudah dilakukan oleh perseroan selama ini.
“Ada beberapa faktor yang harus dilihat untuk menurukan biaya kredit. Pertama NPL atau kredit bermasalah. Ini sejalan dengan upaya perbaikan kualitas kredit khususnya di beberapa segmen bermasalah yang telah berdampak pada penurunan biaya cadangan kerugian,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Kedua, Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan volume kredit akan lebih baik di tahun ini. Bank Mandiri memproyeksikan biaya kredit bisa lebih rendah dari tahun lalu.
Biaya kredit bank telah mengalami penurunan dua tahun terakhir.Berdasarkan riset Danareksa Sekuritas, yang diterbitkan (9/1/2018) pada kuartal III 2017 biaya kredit bank telah turun 197 basis poin secara tahunan atau year on year (yoy).
Pada tahun ini diproyeksi masih akan ada penurunan sebesar 174 bps yoy. Penuruan biaya kredit ini disebabkan karena tren penurunan rasio kredit bermasalah.
Sedangkan untuk bunga deposito, lanjut Rohas tidak akan banyak perubahan atau flat. Hal ini karena proyeksi bunga acuan BI 7DRR rate 4,25 persen.
“Hal ini dilakukan untuk menjaga margin, jadi mandirj menghemat biaya fund dengan penurunan suku bunga deposito. Hal ini bukan hanya dilakukan Bank Mandiri, tapi juga dilakukan perbankan nasional,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur