Suara.com - Golden Agri-Resources (GAR) mengumumkan keberhasilan perusahaan dalam mencapai 100% kemamputelusuran hingga ke perkebunan (Traceability To the Plantation) bagi seluruh 44 pabrik GAR milik sendiri. Dengan capaian yang telah berhasil diselesaikan di tahun 2017, kini 39 persen dari produksi total minyak kelapa sawit GAR bisa ditelusuri sepenuhnya.
Secara bersamaan, GAR kini bekerjasama dengan 427 pemasok independen lainnya untuk memetakan rantai pasokan mereka, dan berupaya mencapai 100% kemamputelusuran hingga ke perkebunan di akhir 2020.
Proses penyelesaian tahap pertama dari rencana GAR mencakup penelusuran tandan buah segar (TBS) yang dibeli dari pedagang dan petani mandiri maupun yang berasal dari perkebunan milik GAR dan petani plasma. Dengan capian kemamputelusuran hingga ke perkebunan sepenuhnya untuk pabrik pengolahan milik GAR, kini perusahaan dapat menjangkau lebih dari 70 pedagang yang membeli dari 11.000 petani swadaya yang mengelola lahan seluas lebih dari 44.000 hektar.
“Setelah kami mencapai 100 persen kemamputelusuran hingga ke pabrik di tahun 2015, kami memulai sejumlah upaya yang dinilai ambisius untuk industri ini – yaitu menelusuri lebih dari tujuh juta ton kelapa sawit melalui 471 pabrik pengolahan hingga ke perkebunan tempat ditumbuhkannya buah kelapa sawit tersebut. Melalui perjalanan ini, kami membuat kemajuan pesat dalam melibatkan ribuan petani dan pemasok independen kami, dan dengan dukungan para mitra, kami yakin untuk meraih ambisi kami di tahun 2020,” ungkap Franky Oesman Widjaja, CEO GAR di Jakarta, Rabu (28/2/2018).
“Kemamputelusuran tidak hanya berarti kita dapat menjamin sumber bahan baku kami, namun hal ini juga membentuk tulang punggung dari upaya kami untuk melibatkan para pemasok menuju perubahan yang lebih baik. Sebelum kami dapat membantu mereka mengubah bisnis mereka dan bergabung bersama kami untuk membangun industri kelapa sawit yang lebih bertanggung jawab dan tahan banting ini, pertama-tama kami harus mengetahui latar belakang mereka.,” tambah Agus Purnomo, Managing Director Sustainability and Strategic Stakeholder Engagement at GAR dalam kesempatan yang sama.
Mencapai Kemamputelusuran untuk Pemasok Pihak Ketiga
Tahap kedua, yang dilaksanakan secara simultan, adalah mencapai kemamputelusuran penuh untuk pemasok independen pihak ketiga ke pabrik GAR. Dengan memanfaatkan pengalaman GAR dalam melibatkan para petani akan memungkinkan pemasok pihak ketiga untuk mengimplementasikan proses meraih kemamputeluran penuh untuk mereka, dengan tujuan mencapai kemamputelusuran penuh di akhir tahun 2020.
Di 2017, GAR telah mengunjungi lebih dari 40 pabrik untuk melakukan penilaian kepatuhan terhadap praktik-praktik perkebunan kelapa sawit yang bertanggung jawab seperti yang tertera di Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR atau GAR Social and Environmental Policy (GSEP). Hasil analisa dari kondisi tiap pemasok ini memungkinkan GAR untuk menciptakan bentuk dukungan yang tepat dan strategi intervensi yang sesuai, dan membantu mereka mengimplementasikan praktik-praktik yang bertanggung jawab.
Pendekatan Inklusif dengan Mitra untuk Mendukung Para Pemasok
GAR bekerja dengan jejaring para mitra untuk mendukung pemasok independen melaksanakan proses penelusuran dan proses verifikasi, dan memberikan dasar untuk memastikan kepatuhan dengan GSEP.
Geotraceability
Geotraceability (GeoT) menggunakan solusi peranti lunak mereka untuk membantu para pemasok, termasuk pabrik skala kecil dan menengah, untuk mengumpulkan informasi penelusuran. GAR dan GeoT telah membangun pendekatan yang inklusif untuk meningkatkan transparansi rantai pasokan, yang membuat seluruh pemasok untuk bergabung terlepas dari apapun level pengetahuannya.
Pierre Courtemanche, CEO dari GeoTraceability mengatakan,”Kemamputelusuran dan upaya untuk merangkul pemasok adalah sebuah proses pengembangan yang terus berjalan. Peranti lunak kami terus dikembangkan, dilakukan ujicoba dan tingkatkan dengan lebih dari 250.000 petani swadaya di dalam basis data kami. Para produsen ini bukan hanya sekedar angka namun juga partisipan aktif dalam rantai pasokan yang dinamis dan bisa ditelusuri. Seperti yang GeoT temukan dalam sektor lainnya, produsen kelapa sawit yang paling progresif kini menyampaikan pesan bahwa dalam waktu dekat, sumber yang tidak transparan tidak akan bisa diterima. Pabrik-pabrik yang terlibat dengan program-program dukungan pembeli kini akan menjadi pihak yang akan menjadi pihak yang diuntungkan belakangan hari.”
Koltiva
Koltiva membantu melakukan verifikasi sumber-sumber komoditas berkelanjutan mulai dari petani swadaya melalui aplikasi pada situs dan mobile. Hingga kini, Kotiva Field Agents telah mendaftarkan 16 agen minyak kelapa sawit (pengepul/pedagang), memetakan dan verifikasi 9.105 hektar perkebunan yang dimiliki atau dikelola oeh 4.168 petani dan memberikan informasi untuk meningkatkan produksi mereka, praktik-praktik pertanian dan cara hidup, dan mendukung akses mereka ke rantai pasokan internasional.
Berita Terkait
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
BUMN PTPN III Disegel, Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Bandang Sumatra
-
Tambang Emas Termasuk Tiga Klaster Pemicu Parahnya Banjir Sumatera Utara
-
Sulap Hutan Jadi Lahan Sawit dan Tambang, Satgas PKH Denda 71 Perusahaan
-
Biang Kerok Banjir dan Longsor: Sawit, Tambang, atau Kertas?
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD