Suara.com - Langkah kebijakan untuk impor beras, selama ini ditengarai kerap menjadi bahan politisasi pihak-pihak tertentu. Beberapa opini kerap mempertanyakan langkah Perum Bulog yang akan mengimpor beras di tengah kondisi surplus beras di tanah air. Tetapi hal itu ditampik oleh Dirut Bulog dan Kepala BPS, surplus beras merupakan isapan jempol semata.
Realitas yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Berdasarkan hasil dari pengecekan di lapangan, tidak dijumpai komoditi tersebut tersedia di tanah air.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suharyanto dalam acara MoU antar Bulog dan BPS Tentang Penyediaan, Pemanfaatan, Serta Pengembangan Data dan Informasi Statistik di Bidang Pangan bertempat di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
‘Saya paham betul selama ini Bulog menjadi sasaran kesalahan, katanya produksi berasnya melimpah kok bulognya gak mampu menyerap. Padahal kita cek di lapangan gak ada barangnya,” kata Suharyanto.
“Saya dengan Pak Djarot ini selalu rapat bersama di dalam Kemenko Perekonomian dan juga di rapat sidang kabinet. Dari sisi pelaksanaan teknis, teman-teman Bulog gak ada masalah begitu. Tetapi titik krusialnya adalah muatan politis. Muatan politisnya luar biasa tinggi. Misalnya kasus impor beras yang baru kita lakukan pada bulan Januari kemarin sebesar 500.000 ton itu di belakang layarnya luar biasa sekali,” ujar Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, antara dirinya dengan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti sepakat untuk menjalankan kebijakan impor beras. Meskipun kerap dihadang oleh gelombang protes dari berbagai pihak. Namun dirinya tetap bersikukuh, apa yang dilakukannya bersama Djarot Kusumayakti hanyalah semata-mata demi rakyat Indonesia.
“Saya dan Pak Djarot itu sering bilang, kita berdua ini ibarat meniti gelombang setiap saat. Nah, kesepakatan dari sanalah saya dan Pak Djarot berkomitmen bahwa apa yang kita kerjakan memang hanya untuk Indonesia Raya. Kita sepakat berdua bahwa yang kita pikirkan adalah Indonesia Raya. Kita tidak akan peduli dengan suara satu, dua orang yang katakanlah tidak begitu suka dengan kebijakan yang kita ambil. Tapi yang paling penting adalah apa yang kita kerjakan bermanfaat untuk rakyat,” kata Suharyanto. (PriscillaTrisna)
Berita Terkait
-
Air Beras Solusi Ampuh untuk Kecantikan Wajah, Simak Cara Pembuatannya!
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
Harga Pangan Bergerak Turun Hari Ini, Cabai hingga Beras Ikut Melunak
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah