Suara.com - Dalam beberapa bulan terakhir sudah ada beberapa kecelakaan konstruksi yang terjadi dalam pembangunan proyek infrastruktur. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyo pun angkat bicara mengungkap penyebab maraknya kecelakaan tersebut.
Menurut Basuki, kecelakaan konstruksi yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh berbagai hal. Berdasarkan hasil evaluasi tim Komite Keselamatan Kerja setiap kecelakaan konstruksi memiliki penyebab yang berbeda-beda.
“Tapi ada penyebab utamanya yaitu, kelalaian dan kedisiplinan dalam melaksanakan pembangunan. SOP semua sudah jelas dan tepat tapi displinnya kurang dalam menjalankan SOP itu,” kata Basuki di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/3/2018).
Basuki pun membantah kalau serangkaian kecelakaan konstruksi yang terjadi belakangan ini dipengaruhi oleh percepatan pembangunan infrastruktur.
“Bukan sebagai sebuah alasan, tetapi kita menekankan pentingnya kedisiplinan pelaksanaan dan pengawasan dalam menjamin kualitas, keamanan dan keselamatan konstruksi,” katanya.
Lebih lanjut Basuki mengungkapkan, faktor lainnya adalah permasalahan peralatan konstruksi dari sisi keamanannya.
“Pengawasan keamanan alat juga merupakan faktor penting. Setiap kejadian punya penyebabnya masing-masing,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, dalam dua tahun terakhir telah terjadi 14 kali kecelakaan konstruksi yang memakan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Kecelakaan tersebut antara lain, runtuhnya tiang di pembangunan tol becakayu, jembatan ambruk di tol bandara, runtuhnya tiang penyangga LRT dan sejumlah kecelakaan lainnya.
Berita Terkait
-
Beda Gaji Basuki Hadimuljono saat Jadi Menteri PUPR Vs Kepala Otorita IKN, Bak Bumi Langit
-
Adu Rekam Jejak Dody Hanggono vs Pak Bas, Mampukah Teruskan Kiprah Menteri PU?
-
Perpisahannya Bikin Haru, Ini Jejak Karier Basuki Hadimuljono Habiskan 45 Tahun di Kementerian PUPR
-
Momen Haru Basuki Menangis di Hari Terakhir Sebagai Menteri PUPR, Pamitan Diiringi 'We Love You'
-
Resmi Tinggalkan Kementerian PUPR, Basuki Menangis: Ini Rumah Saya, Bukan Kantor!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya