Suara.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) membantah bahwa 74 persen lahan di Indonesia dikuasai segelintir orang asing. Pernyataan tersebut sekaligus membantah pernyataan Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais.
Direktur Jenderal Penataan Agraria Muhammad Ikhsan menegaskan atas pernyataan Tokoh Reformasi 1998 Amien Rais mengenai 74 persen tanah dikuasai orang asing itu sangatlah tidak mungkin.
"Nggak ada, nggak mungkin, jadi 74 persen itu enggak," tegasnya di Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018).
Muhammad Ikhsan menjelaskan, dari total luas daratan Indonesia, sebanyak 2/3 merupakan kawasan hutan yang dikuasai pemerintah.
"Ibu menteri sudah menyatakan datanya ada dimana kalau 74 persen itu dikuasai orang asing?," jelasnya.
Namun dirinya tidak dapat merincikan data yang ada karena. Ia berdalih data tersebut lebih banyak ditangani bagian hubungan hukum.
"Datanya bukan ada di kami itu ada di hubungan hukum. Kalau gak salah data-data itu sudah pernah di ekspose dengan Pak Menteri, berkaitan dengan persentase mengenai datanya itu," tuturnya.
Namun ia menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki total luas daratan mencapai 190.456.900 ha. Seluas 120.743.441,71 ha atau setara 63,5% (2/3-nya) adalah kawasan hutan.
Sementara kawasan yang bisa dimanfaatkan atau yang disebut sebagai kawasan budidaya hanya seluas 69.683.448,29 ha atau 36,5%.
Dengan demikian, data tersebut dengan sendirinya sudah membantah klaim bahwa 74 persen lahan RI dikuasai segelintir orang.
Berita Terkait
-
Gegara Isu Punya Sawah 1.000 Hektare, Narji Terganggu Didatangi Banyak Orang
-
Lingkaran Korupsi Hutan Mengarah ke Petinggi? Anak Buah Menhut Raja Juli Diperiksa KPK!
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
-
Bukan Sekadar Proyek Seksi! Hutan Utuh Justru Jadi 'Lahan Emas' Baru Bagi Investor Hijau
-
Amien Rais Usulkan Mahfudin Nigara sebagai Calon Menpora, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam