Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono membenarkan penyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, saat penguasaan 80 persen ekonomi nasional berada 1 persen golongan.
"Ya memangnya dong ini fakta dan dikuatkan dengan data yang ada. Dimana kekayaan nasional Indonesia masih dikuasai segelintir orang," kata Arief saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/4/2018).
Dimana 10 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 74,8 persen kekayaan nasional. Dari data yang ada, menurutnya, total kekayaan 40 orang terkaya Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.
"Total kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Angkanya sejak 2006 sampe 2017 dari 22 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 119 miliar dolar AS dalam jangka waktu 10 tahun," jelasnya.
Meningkatnya hampir 6 kali lipat dDibandingkan rata-rata laju pertumbuhan kekayaan penduduk Indonesia. Pertumbuhan kekayaan 40 persen orang terkaya Indonesia tercatat melonjak 317 persen.
"Kalau lihat pertumbuhan dalam 10 tahun kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia melonjak 317,1 persen atau 4 kali dibandingkan pertumbuhan nasional. Kekayaan orang terkaya di Indonesia melonjak hingga 510 persen atau 10 kali dibandingkan pertumbuhan GDP per kapita atau setiap warga Indonesia," tuturnya.
Ia mencontohkan sumber kekayaan bisa dilihat dari aset tanah yang dimiliki. Saat ini penguasaan tanah juga dikuasai oleh segelintir orang kaya.
"Kalau gini ratio tanah kan besar. landbank (bank tanah) yang dimiliki oleh kelompok usaha itu kan besar-besar, apakan itu dipergunakan untuk perkebunan, apakah usaha budidaya tanaman, hutan atau penguasaan aset properti itu kan besar," urainya.
Menurut Forbes, total harta kekayaan 50 orang paling kaya di Indonesia mencapai Rp1.700 triliun. Uang tersebut setara dengan biaya pembangunan 17.000 kilometer jalan tol di Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pernah menyebutkan perkiraan pembangunan jalan tol di Indonesia memerlukan biaya Rp100 miliar untuk 1 kilometer.
"Jadi Pak Prabowo bukan asal bicara tapi memang faktanya demikian," tutupnya.
Berita Terkait
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
'Dilepeh' Gerindra, PSI Beri Kode Tolak Budi Arie Gabung: Tidak Ada Tempat Bagi Pengkhianat Jokowi
-
Dasco Buka Suara Soal Polemik Budi Arie Masuk Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan!
-
Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie, Dasco: Ya Namanya Dinamika Politik
-
Sandiaga Uno Kini Ingin Fokus Bisnis: Peluang Saya Ada di Dunia Usaha!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025