Suara.com - Ketua Umum Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia Hediyanto W Husaini mengungkapkan tidak masalah jika Indonesia membangun jalan dengan menggunakan utang.
Pasalnya, persoalan pembiayaan infrastruktur yang selama ini sering jadi pembicaraan memang merupakan suatu hal yang patut dilakukan.
Hediyanto menyebut, Indonesia kini memiliki jalan nasional sepanjang sekitar 46 ribu kilometer. Total, lanjutnya, jalan yang ada di Tanah Air itu panjangnya lebih dari 400 ribu kilometer.
"Kita membangun jalan tidak hanya dibiayai oleh uang yang ada di kita, tapi juga dengan potensi kita ke depan. Sehingga ada masa konsesi panjang, sebagai salah satu potensi kita membayar ke depan," kata Hediyanto di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/4/2018).
Menurutnya, dalam medio 2015-2019 pemerintah membutuhkan anggaran sebesar Rp5.519 triliun untuk mendanai seluruh proyek infrastruktur. Termasuk infrastruktur jalan, jalan nasional, jalan perbatasan, hingga jalan tol.
Selain dari utang, Hediyanto menyarankan kepada pemerintah untuk bisa mencari pembiyaan infrastruktur dari sektor lain. Salah satunya pemerintah dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi yang ada di sekitar lokasi pembangunan jalan untuk mendapatkan pendanaan.
“Kalau kita hanya berasumsi dengan menggunakan uang yang ada sekarang, tidak akan ada yang bisa bangun,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Danantara Awasi Pembayaran Utang LRT Jabodebek Rp 2,2 Triliun dari KAI ke Adhi Karya
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan