Suara.com - Lembaga pemeringkat Moody's menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia dari Baa3 menjadi Baa2 sekaligus mengubah outlook Indonesia dari positif menjadi stabil.
Seperti dikutip dari situs Moody's pada Minggu, (15/4/2018) Moody's menyatakan Peningkatan ke level Baa2 tersebut didukung oleh kerangka kebijakan yang semakin kredibel dan efektif sehingga kondusif bagi stabilitas makroekonomi.
“Peningkatan cadangan devisa dan penerapan kebijakan fiskal dan moneter yang berhati-hati tersebut memperkuat ketahanan dan kapasitas Indonesia dalam menghadapi gejolak eksternal,” dalam siaran pers tersebut.
Di sisi fiskal, Moody’s menilai, Pemerintah mampu menjaga fiskal defisit di bawah batas 3 persen sejak diberlakukan pada 2003. Defisit yang dapat dipertahankan di level rendah dan didukung oleh pembiayaan yang bersifat jangka panjang ini menjadikan beban utang tetap rendah sehingga mengurangi kebutuhan dan risiko pembiayaan.
Di sisi moneter, menurut Moody’s, penerapan kebijakan nilai tukar fleksibel dan koordinasi kebijakan yang lebih efektif antara Bank Indonesia (BI) dengan Pemerintah Pusat dan Daerah telah mampu menjaga inflasi di level yang cukup rendah dan stabil.
Moody's meyakini bahwa ketahanan dan kapasitas kedaulatan Indonesia merespon guncangan telah meningkat.
Moody's mengharapkan fokus kebijakan fiskal dan moneter Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan membangun penyangga keuangan semakin jelas. Kebijakan-kebijakan tersebut dan cadangan keuangan yang lebih besar memperkuat kapasitas Indonesia untuk menghadapi guncangan.
Pada sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia telah menetapkan prioritas stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan pertumbuhan jangka pendek. Target inflasi telah dipenuhi selama tiga tahun berturut-turut dan ekspektasi inflasi berada pada tingkat moderat ketika inflasi utama meningkat tajam sebagai hasil reformasi subsidi pada tahun 2014.
“Dengan perbaikan rating ke level Baa2 oleh Moody’s, kini Indonesia telah diakui oleh empat lembaga rating internasional, berada pada satu tingkat lebih tinggi dari level Investment Grade sebelumnya. Rating tersebut adalah level tertinggi yang pernah dicapai oleh Indonesia dari Moody’s," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo seperti dikutip dari laman Bank Indonesia.
Baca Juga: Tagih Hutang Sambil Bawa Parang dan Nyabu, Andre Kena UU Darurat
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status