Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa, bergerak menguat sebesar 84 poin menjadi Rp13.878 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.962 per dolar AS.
"Adanya intervensi Bank Indonesia di pasar valas membuat pergerakan nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS," ujar pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa Bank Indonesia cukup sigap dalam menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas ekonomi nasional. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi nasional dapat tercapai sesuai target.
Di sisi lain, lanjut dia, lelang surat utang negara yang dilaksanakan pada hari ini (24/4/2018) juga turut mendorong nilai tukar rupiah mengalami apresiasi. Lelang itu, mendorong permintaan terhadap mata uang rupiah meningkat.
"Indonesia memiliki outlook ekonomi yang positif, apalagi didukung juga oleh peringkat utang Indonesia yang berada di level investment grade, sehingga SUN akan terserap pasar," katanya.
Ia menilai, situasi ekonomi Indonesia yang masih cukup kondusif akan berdampak positif bagi rupiah untuk jangka menengah dan panjang. Dengan demikian, pelemahan rupiah saat ini relatif jangka pendek.
"Secara intraday, pergerakan rupiah akan fluktuatif seiring dengan sentimen yang muncul, namun untuk jangka menengah dan panjang rupiah masih dalam tren positif," katanya.
Rully Nova mengatakan, dalam jangka pendek ini pelaku pasar uang cenderung fokus pada bank sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuannya yang dikabarkan naik dalam waktu dekat.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (24/4/2018) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.900 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.894 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T