Suara.com - Kuatnya tekad Ramlah (51) atau yang akrab disapa Nek Buleun untuk menyekolahkan anaknya hingga jenjang perguruan tinggi rupanya bukan isapan jempol belaka.
Sejak suaminya meninggal tahun 2000 silam, Nek Buleun otomatis menjadi tulang punggung keluarga.
Nek Buleun yang merupakan warga Gampong Teupin Ara, Kecamatan Samudera, Aceh Utara tinggal bersama putranya, Bukhari (18), Fajri (20) dan Miska yang sudah berkeluarga.
Untuk menghidupi anak-anaknya dan menunjang pendidikan sang anak, Nek Buleun harus mengerjakan pekerjaan apapun yang menghasilkan termasuk menyapu halaman masjid.
"Beginilah kehidupan saya saat ini. Bagaimana pun saya harus berusaha membiayai kebutuhan anak-anak yang sedang belajar di dayah supaya mereka bisa menjadi orang yang berguna di kemudian hari. Sekarang apa saja saya lakukan untuk menghasilkan uang demi menutupi kebutuhan hidup. Yang penting halal," ujar Nek Buleun.
Nek Buleun menceritakan, ia sudah tiga kali mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui aparat gampong setempat untuk rehabilitasi ataupun pembangunan baru rumahnya yang sudah tak layak huni.
Namun, kata dia, sudah beberapa kali pergantian geuchik setempat sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan diberikan bantuan rumah.
"Sekarang saya nikmati saja kehidupan seperti ini, dan tidak juga terlalu berharap, karena bantuan rumah itu tidak ada kepastiannya," ujar Nek Buleun.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Nek Buleun menjadi tukang sapu di Masjid Sulthan Malikussaleh, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Nek Buleun setiap hari bekerja menyapu halaman masjid tersebut pukul 08.00 hingga 11.00 WIB sejak tahun 2001.
Baca Juga: Aa Gym Akan Jadi Penceramah Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal
Mulanya, tahun 2001, uang jerih payah yang diterima Nek Buleun hanya Rp 50.000 per bulan. Beberapa tahun kemudian dinaikan menjadi Rp 350.000 sampai Rp 500.000. Saat ini ia mendapat honorarium Rp 750.000 per bulan.
Nek Buleuen juga berjualan di kantin Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Kecamatan Samudera.
"Sekali-kali ada warga kaya di gampong menyuruh saya cuci piring atau menyapu di halaman rumahnya. Inilah pekerjaan saya untuk memenuhi kebutuhan hidup saya bersama anak-anak," ujar Nek Buleun.
Nek Buleun mengaku meminta pekerjaan menyapu halaman masjid pada imam masjid tersebut.
"Alhamdulillah, saya diterima untuk membersihkan halaman masjid, sedangkan di bagian dalam masjid ada orang laki-laki yang bertugas sebagai penyapu," katanya.
"Saya pun tidak terlalu mengambil suatu beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, saya nikmati saja dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena pasti ada orang lain yang lebih pahit kehidupannya ketimbang saya, semoga saja saya sehat selalu untuk dapat beraktivitas," ungkap Nek Ramlah.
Berita Terkait
-
Abrasi Pantai di Aceh Utara, Garis Pantai dan Jalan Rusak Parah
-
Jelang HUT RI ke-80: Brimob Aceh Gelar Aksi Mulia di Pedalaman Aceh Utara
-
Bukan Cuma Tak Wajib Shalat, 5 Fakta Aliran Sesat di Aceh yang Klaim Ada Mesias Baru
-
Oknum TNI AL Pembunuh Penjual Mobil di Aceh Divonis Seumur Hidup
-
Peringati Puncak HLUN 2024, Kemensos Hadirkan Layanan Spesialis Orthopedi untuk Lansia di Aceh Utara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah