Suara.com - Hari ini, Senin (9/7/2018), Presiden Joko Widodo akan menyelenggarakan rapat terbatas untuk membahas ancaman perang dagang dengan AS. Rapat digelar di Istana Bogor.
Sebelumnya, secara mendadak pada Minggu (8/7/2018), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi dengan para menteri. Mereka membahas mengenai ancaman perang dagang oleh Presiden Donald Trump.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengungkapkan, Rakor yang terkesan mendadak karena dilangsungkan pada hari Minggu tersebut baru sebatas membicarakan bahan untuk rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo besok di Istana Bogor.
"Bahan rapat. Rapat kabinet," kata Mendag Enggar saat ditemui usai rapat, Minggu (8/7/2018).
Meski demikian, Mendag Enggar enggan membocorkan terkait bahan apa saja yang sudah disiapkan untuk rapat besok.
"Persiapan bahan kan kita menyiapkan apa, kementerian lain menyiapkan apa. Itu nanti pak Menko (Darmin) jelaskan. Semuanya Menko, dilarang mendahului (memberikan pernyataan)," ujarnya.
Rakor dipimpin langsung Menko Ekonomi, Darmin Nasution. Tampak beberapa menteri yang sudah hadir seperti Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri BUMN Rini Soemarno. Hadir juga Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Suahasil Nazara dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Sayangnya, dari seluruh menteri yang sudah hadir tak satupun yang memberi pernyataan mengenai Rakor yang dilakukan. Semua menteri yang datang langsung masuk ke ruang rapat.
Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mengevaluasi sekitar 124 produk ekspor asal Indonesia. Evaluasi itu dilakukan untuk menentukan apakah barang-barang tersebut masih layak menerima manfaat skema generalized system of preferences (GSP).
Baca Juga: AS dan Cina Perang Dagang, Darmin : Kita Fokus Urusan Kita Saja
Produk-produk yang sedang dievaluasi itu di antaranya tekstil, plywood, kapas, dan beberapa hasil pertanian, termasuk udang dan kepiting.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini
-
Vietjet Laporkan Borong 100 Airbus A321neo dan Mesin Rolls-Royce US$3,8 Miliar
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Naik Jadi Rp 2.287.000 per Gram, Meski Emas Dunia Turun
-
Kadin Bakal Kawal Target Ambisius Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Prabowo
-
Emiten Milik Grup Bakrie-Salim dan Prajogo Pangestu, BRMS-BREN Resmi Menghuni Indeks MSCI
-
Pengusaha Sebut 3 Sektor yang Bisa Jadi Andalan Ekonomi RI di Masa Depan
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi