Suara.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai, perang dagang Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia bukan ancaman bagi pemerintah. Dengan begitu, pemerintah tidak khawatir akan hal tersebut.
Airlangga menerangkan, kalau dilihat secara geopolitik nilai perdagangan impor dan ekspor Indonesia di negara Paman Sam berada pada urutan ke-17.
"Kami tidak melihat ini sebagai sesuatu yang akan menjadi ancaman yang besar terhadap Indonesia," ujar Airlangga seusai Ratas mengantisipasi dampak dari ketidakpastian perekonomian global di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7/2018).
Tetapi, pemerintah Indonesia tetap akan berkomunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat yang tengah mengevalusi keberadaan Generalized System of Preference (GSP) atau daftar produk yang bebas bea masuk yang dihasilkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
"GSP ini di review sesuatu yang biasa. Semua negara yang memiliki GSP akan di review. Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara yang dilakukan review pada tahun ini rencananya," kata dia.
Lebih jauh Airlangga mengatakan, pemerintah akan memperkuat perekonomian nasional dalam menyikapi kondisi perekonomian di dunia. Salah satunya adalah meningkatkan ekspor.
"Dan juga melakukan optimalisasi terhadap impor dan juga mengembangkan subtitusi impor agar perekonomian semakin kuat," kata Airlangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Cara Cek Penerima PIP 2026 Melalui HP dan Jadwal Pencairan Dana
-
Jaga Daya Beli dan Inflasi Pangan, AGP Gelar Pasar Murah di 800 Titik
-
Lonjakan Penipuan Digital Jadi Alarm, Standar Keamanan Siber Fintech Diperketat
-
Indonesia Kukuhkan Diri Jadi Episentrum Blockchain & Web3 Asia Tenggara
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook