Suara.com - Pergerakan saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) atau PGN mengalami penurunan pada perdagangan Senin (10/9/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, pada saat penutupan perdagangan 10 September 2018, terpantau saham PGAS ditutup di level Rp 2.020 per saham atau turun 0,49 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Padahal, pada pembukaan perdagangan hari ini, saham PGAS sempat mengalami kenaikan di level Rp 2.040 atau naik 0,48 persen.
Namun, apakah pelemahan saham ini disebabkan oleh pergantian Direktur Utamanya?
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Jaya menilai, pergerakan saham PGAS menurun pada hari ini bukan disebabkan oleh pergantian direkturnya.
Akan tetapi, lebih karena masih dalam konsolidasi. Artinya, masih dalam tahap pencarian pergerakan harga yang baru.
"Jadi memang masih konsolidasi, tekanan dari beberapa hari lalu dan sekarang sudah mulai rebound. Jadi, saya rasa tidak perlu dikaitkan dengan pergantian," kata William saat dihubungi Suara.com, Senin (10/9/2018).
Menurut William, adanya direktur utama yang baru membuat bisnis PGAS mempunyai harapan yang baru.
Sebab, lanjut dia, direktur utama yang baru akan memberikan visi dan misi bisnis baru untuk membantu harga sahamnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Berjanji Tidak Goreng Isu SARA saat Pilpres 2019
"Jadi ini (pergantian Direktur) jangka panjang. Saya perkirakan, pergerakan harga saham di level Rp 1.800- Rp 2.400 dan jangka panjang Rp 2.800- Rp 3.000," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PGAS yakni Jobi Triananda Hasjim dicopot dari jabatannya. Jobi Triananda Hasjim digantikan oleh Gigih Prakoso Soewarto.
Keputusan tersebut diambil Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada hari ini, Senin (10/9/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan