Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap neraca perdagangan di Indonesia terus membaik hingga akhir tahun. Ini dikatakan Sri Mulyani setelah melihat neraca perdagangan surplus sebesar 227 juta dolar AS pada September 2018.
Sri Mulyani menjelaskan, arah neraca perdagangan sudah mulai membaik. Terutama dari sektor non minyak dan gas (nonmigas) menunjukkan tren positif, meskipun sektor migas sendiri masih negatif.
"Kami tentu berharap dengan B20 (program 20 persen biodisel) bisa menurunkan konsumsi, sehingga nanti akhir tahun bisa tercapai positif," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/10/2018).
"Tetapi trennya sudah benar, meski ratenya harus akselerasi lebih cepat," Sri Mulyani menambahkan.
Menurut dia, penurunan impor pada Septmber 2018 juga mendorong adanya kebijakan kenaikan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor untuk 1.147 komoditas.
"Namun kita lihat lah nanti, karena yang paling penting trennya sudah mulai membalik kan. Itu yang kita harapkan," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani kemudian berharap, pertumbuhan ekspor Indonesia lebih cepat dari pada industri manufaktur.
"Jadi ekspornya (tinggi). Karena (sekarang) pertumbuhan ekspornya masih sangat kecil, belum meningkat. Tapi impor walaupun growthnya turun, tapi year on year masih 14 persen, itu masih terlalu tinggi," katanya menjelaskan.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan September mengalami surplus sebesar 227 juta miliar dolar AS. Ini setelah realisasi ekspor mencapai 14,83 miliar dolar AS dan impor 14,60 miliar dolar AS.
Baca Juga: Lepas Dolar Rp 2 Triliun, Bos Mayapada Sebut untuk Perkuat Rupiah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Gairahkan Sektor Komersial, Kawasan Properti Ini Bidik 90.000 Captive Market
-
65 Persen Warga RI Terima Upaya Penipuan Tiap Minggu
-
Harga Emas Hari Ini Stabil: Galeri 24 dan UBS Kompak, Emas Antam Jadi Sorotan
-
IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini: Bursa Asia Melemah, Wall Street Was-was Saham AI
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045