Suara.com - Perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat membuat dampak ke semua lini bisnis. Salah satunya, produsen motor gede (moge) Harley-Davidson yang ikut terdampak perang dagang tersebut.
Chief Financial Officer Harley-Davidson, John Olin mengatakan, perusahaan tahun menambah modal sebanyak 40 juta dolar AS untuk biaya produksi. Hal ini, karena tarif logam sebagai bahan produksi moge naik.
Selain itu, tarif ekspor sepeda moge ini ke Uni Eropa dan Cina juga mengalami kenaikan.
"Harapan kami untuk dampak tarif yang diberlakukan baru-baru ini termasuk biaya tambahan sekitar 15 juta dolar AS hingga 20 juta dolar AS untuk baja dan aluminium dan sekitar 25 juta dolar AS untuk tarif Uni Eropa," ujar Olin seperti dilansir CNBC, Rabu (24/10/2018).
"Selain itu, Cina meningkatkan volume tarifnya pada sepeda motor asing yang diproduksi di Amerika Serikat sebesar 25 poin persentase dan AS telah meningkatkan tarif pada produk-produk tertentu yang diimpor dari China," tambah dia.
Menurut Olin, dengan kebijakan tersebut akan meningkatkan biaya produksi sekitar 3 juta dolar AS. Secara total, lanjut Olin, perseroan mengeluarkan sekitar 43 juta dolar AS hingga 48 juta dolar AS dari peningkatan biaya selama 2018.
Dia mengatakan perusahaan melakukan segala upaya untuk meminimalkan dampak tarif terhadap keuntungannya.
Harley, tambah Olin, masih berencana untuk memindahkan produksi sepeda motor Uni Eropa untuk menghindari tarif mahal dikenakan pada sepeda yang diimpor awal tahun ini.
"Kami tidak pernah membayangkan memindahkan produksi pelanggan Eropa kami keluar dari Amerika Serikat dan di sinilah kami," pungkas dia.
Baca Juga: Dugaan Pencemaran Nama Baik, Polisi akan Periksa Rizal Ramli
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN