Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (29/10/2018) diprediksi akan melanjutkan tren penguatan.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, pergerakan IHSG yang mencoba bertahan naik memberikan gambaran akan adanya peluang untuk kembali mengalami kenaikan.
Pergerakan ini dimungkinkan dapat menjadi awal dari adanya tren kenaikan yang tentunya harus didukung dengan adanya sentimen positif lainnya dibandingkan pergerakan rupiah dan pasar obligasi yang cenderung kembali melemah.
Diharapkan aksi ambil untung berlebihan dapat berkurang dan kenaikan sebelumnya tidak langsung dimanfaatkan untuk profit taking.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.745-5.758 dan resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.810-5.827.," kata Reza di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Senada dengan Reza, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga memprediksi IHSG bergerak positif alias menguat.
Dia menjelaskan, Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.732. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.801 hingga 5.817," kata Nafan.
Baca Juga: Minim Sentimen, Awal Pekan Rupiah Diprediksi di Level Rp 15.222
Berdasarkan data RTI perdagangan IHSG pada akhir pekan lalu (26/10/2018) dibuka menguat di level 5.761. Penguatan itu berlanjut hingga IHSG ditutup menguat di level 5.784.
Dalam perdagangan akhir pekan kemarin, sebanyak 10,47 miliar volume saham diperdagangkan dengan frekuensi 321.407 kali dan nilai transaksi mencapai Rp 7,16 triliun.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin 185 saham bergerak menguat, 204 saham bergerak turun, dan 127 saham tidak mengalami pergerakan alias stagnan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
OJK: Paylater Hanya Boleh Ada di Bank dan Multifinance
-
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas
-
Dikeluhkan Petani, Pemerintah Langsung Pangkas Regulasi dan Turunkan HET Pupuk 20 Persen
-
Profil PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB): Saham, Pemilik, dan Keuangan
-
Cek dan Unduh SK PPPK Paruh Waktu di MyASN
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya